Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pemimpin ISIS-K Dieksekusi oleh Taliban

Kompas.com - 28/09/2021, 09:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Kelompok Taliban mengumumkan, mereka telah membunuh mantan pemimpin ISIS-K yang bertanggung jawab atas pengeboman di Kabul Agustus lalu.

Milisi menyatakan mereka telah mengeksekusi Abu Omar Khorasani di dalam penjara Afghanistan pada pertengahan Agustus.

Khorasani merupakan figur penting di ISIS-K atau ISIS-Khorasan, pecahan ISIS yang menjadi dalang serangan bom di dekat bandara Kabul.

Baca juga: ISIS-K Vs Taliban: Kisah Awal Genderang Perang Musuh Bebuyutan

Dalam serangan bom bunuh diri tersebut, sekitar 180 orang tewas dengan 13 di antaranya merupakan tentara AS.

Ketika Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus, mereka juga menguasai penjara Pul-i-Charkhi, tempat Khorasani ditahan.

Laporan dari media setempat menyoroti bagaimana si mantan komandan teroris tersebut dilepaskan bersama ribuan narapidana lainnya.

Tetapi Wall Street Journal melaporkan Khorasani ditembak mati bersama dengan delapan tahanan yang lain.

Kemudian akhir pekan ini, televisi Lebanon al-Mayadeen mengabarkan pernyataan milisi bahwa Khorasani telah dieksekusi.

Sebenarnya, Khorasani juga masuk ke dalam daftar tahanan mati begitu ditangkap oleh militer AS dan Afghanistan di Mei 2020.

Baca juga: Takut Dibunuh ISIS-K, Yahudi Terakhir di Afghanistan Ini Akhirnya Pergi

Dilansir Daily Mirror Senin (27/9/2021), Khorasani dilaporkan dijatuhi hukuman penjara sampai 800 tahun dan vonis mati.

The Journal sempat mewawancarai si mantan komandan ISIS-K dua hari sebelum dia tewas, di mana dia yakin bakal dibebaskan.

"Mereka tentu akan membebaskan saya jika mereka adalah Muslim yang baik," kata Khorasani dalam wawancaranya.

Menurut kabar yang beredar, Khorasani dikeluarkan dari selnya dan ditembak mati, memberikan pesan bahwa Taliban takkan bekerja sama dengan ISIS.

Sebagai pecahan dari ISIS, ISIS-K terbentuk pada 2015 di Khorasan, menempati daerah yang dulunya diduduki Al-Qaeda.

Baca juga: Kenapa ISIS-K Bermusuhan dengan Taliban? Ini Sebabnya...

 

Khorasani kemudian mengambil alih kekuasaan saat pemimpin sebelumnya, Abdul Haseeb Logari terbunuh pada 2017.

Kelompok teroris tersebut kemudian berkoar berhasil merebut goa yang dulunya didiami Osama bin Laden di Tora Bora.

Sejak pembentukannya lima tahun lalu, ISIS-K terus melancarkan serangan baik kepada Taliban maupun AS dan sekutunya.

Dr Rakib Ehsan, peneliti di Henry Jackson Society kepada The Sun mengatakan teroris itu melihat Taliban terlalu moderat.

"ISK (ISIS-Khorasan) percaya Taliban adalah gerakan reformis yang mengkhianati Islam. Mereka takkan segan-segan menghabisi anggota yang berbeda pandangan," ujar dia.

Baca juga: Biden Ancam ISIS-K: Kami Belum Selesai dengan Kalian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com