Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mantan Pemimpin ISIS-K Dieksekusi oleh Taliban

Milisi menyatakan mereka telah mengeksekusi Abu Omar Khorasani di dalam penjara Afghanistan pada pertengahan Agustus.

Khorasani merupakan figur penting di ISIS-K atau ISIS-Khorasan, pecahan ISIS yang menjadi dalang serangan bom di dekat bandara Kabul.

Dalam serangan bom bunuh diri tersebut, sekitar 180 orang tewas dengan 13 di antaranya merupakan tentara AS.

Ketika Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus, mereka juga menguasai penjara Pul-i-Charkhi, tempat Khorasani ditahan.

Laporan dari media setempat menyoroti bagaimana si mantan komandan teroris tersebut dilepaskan bersama ribuan narapidana lainnya.

Tetapi Wall Street Journal melaporkan Khorasani ditembak mati bersama dengan delapan tahanan yang lain.

Kemudian akhir pekan ini, televisi Lebanon al-Mayadeen mengabarkan pernyataan milisi bahwa Khorasani telah dieksekusi.

Sebenarnya, Khorasani juga masuk ke dalam daftar tahanan mati begitu ditangkap oleh militer AS dan Afghanistan di Mei 2020.

Dilansir Daily Mirror Senin (27/9/2021), Khorasani dilaporkan dijatuhi hukuman penjara sampai 800 tahun dan vonis mati.

The Journal sempat mewawancarai si mantan komandan ISIS-K dua hari sebelum dia tewas, di mana dia yakin bakal dibebaskan.

"Mereka tentu akan membebaskan saya jika mereka adalah Muslim yang baik," kata Khorasani dalam wawancaranya.

Menurut kabar yang beredar, Khorasani dikeluarkan dari selnya dan ditembak mati, memberikan pesan bahwa Taliban takkan bekerja sama dengan ISIS.

Sebagai pecahan dari ISIS, ISIS-K terbentuk pada 2015 di Khorasan, menempati daerah yang dulunya diduduki Al-Qaeda.

 

Khorasani kemudian mengambil alih kekuasaan saat pemimpin sebelumnya, Abdul Haseeb Logari terbunuh pada 2017.

Kelompok teroris tersebut kemudian berkoar berhasil merebut goa yang dulunya didiami Osama bin Laden di Tora Bora.

Sejak pembentukannya lima tahun lalu, ISIS-K terus melancarkan serangan baik kepada Taliban maupun AS dan sekutunya.

Dr Rakib Ehsan, peneliti di Henry Jackson Society kepada The Sun mengatakan teroris itu melihat Taliban terlalu moderat.

"ISK (ISIS-Khorasan) percaya Taliban adalah gerakan reformis yang mengkhianati Islam. Mereka takkan segan-segan menghabisi anggota yang berbeda pandangan," ujar dia.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/28/090937370/mantan-pemimpin-isis-k-dieksekusi-oleh-taliban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke