Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Dukung Australia Bentuk Pakta AUKUS dengan AS dan Inggris

Kompas.com - 24/09/2021, 15:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyatakan dukungannya terhadap pakta pertahanan AUKUS yang dibentuk Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.

Dukungan PM Lee disampaikan langsung kepada Perdana Menteri Australia Scott Morrison melalui sambungan telepon pada Kamis (16/9/2021).

Saat itu PM Singapura dihubungi oleh PM Australia yang menjelaskan tentang kemitraan trilateral AUKUS.

Baca juga: PM Australia Hubungi Presiden Jokowi, Berusaha Tenangkan Indonesia soal Kapal Selam Nuklir

Dikutip dari siaran pers yang diterbitkan Kementerian Luar Negeri Singapura pada hari yang sama, tertulis bahwa PM Lee mendukung sekaligus menaruh harapan pada AUKUS.

Ia menyebut bahwa Singapura menjalin hubungan bilateral yang lama dengan Australia, Inggris, dan AS, lalu berharap AUKUS akan berkontribusi bagi perdmaaian dan kawasan regional.

Selain membahas AUKUS, pembicaraan telepon antara Lee dan Morrison juga membahas bagaimana kedua negara menangani Covid-19.

PM Australia Scott Morrison mengucapkan terima kasih kepada PM Singapura Lee Hsien Loong, atas pengaturan kiriman dosis vaksin Covid-19 yang diselesaikan pada Agustus 2021.

Apa itu AUKUS?

Dengan menandatangani pakta pertahanan AUKUS pekan lalu, Australia menegaskan posisinya di dunia: memihak Amerika Serikat daripada China.

AUKUS adalah kesepakatan keamanan dengan AS dan Inggris yang akan memberi Australia peningkatan kemampuan pertahanan yang besar dari negara militer paling kuat di dunia.

Dilihat dari depan, AUKUS akan memberi Australia akses ke kapal selam bertenaga nuklir dan rudal jarak jauh teknologi AS.

Jika terjadi konflik, Australia juga untuk pertama kalinya memiliki kemampuan menyerang musuh dari jarak jauh.

Baca juga: Mengenal Pakta Pertahanan AUKUS: Pertaruhan Besar Australia yang Bikin ASEAN Kecewa

"Ini tentang memberi Angkatan Pertahanan Australia keunggulan yang mumpuni di kawasan di mana kemampuan kekuatan pertahanan kita sendiri ketika ditandingkan dengan China akan mundur," kata Richard Maude, mantan pejabat tinggi keamanan Australia dan sekarang direktur kebijakan di Asia Society Australia, dikutip dari BBC Indonesia.

Namun, para kritikus berpendapat Australia telah melepaskan ambiguitas strategisnya dan menjadikan dirinya target yang lebih besar karena pakta AUKUS.

Analis memperingatkan, Australia mungkin akan menghadapi lebih banyak pembalasan ekonomi dari China, mitra dagang terbesarnya.

Yang lain mengatakan AUKUS juga mengunci Australia dengan AS untuk generasi yang akan datang.

Baca juga: Korut Sebut Pakta Keamanan AS-Inggris-Australia Picu Perlombaan Senjata Nuklir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com