CANBERRA, KOMPAS.com - Dengan menandatangani pakta pertahanan AUKUS pekan lalu, Australia menegaskan posisinya di dunia: memihak Amerika Serikat daripada China.
Ini adalah langkah definitif atau sudah pasti yang dilakukan negara di kawasan Asia-Pasifik, kata para ahli.
Kesepakatan keamanan dengan AS (dan Inggris) itu akan memberi Australia peningkatan kemampuan pertahanan yang besar dari negara militer paling kuat di dunia.
Baca juga: PM Australia Hubungi Presiden Jokowi, Berusaha Tenangkan Indonesia soal Kapal Selam Nuklir
Pakta itu seperti hadiah tapi dengan ikatan. Dan ada perdebatan mengenai apakah keputusan itu - yang dibuat tanpa konsultasi publik - akan berperan dalam kepentingan nasional Australia.
Ketika kekuatannya tumbuh pesat, China telah mulai menantang dominasi AS di kawasan Asia-Pasifik.
China telah membangun angkatan laut terbesar di dunia dan menjadi semakin tegas atas wilayah yang diperebutkan seperti Laut China Selatan.
Dalam dominasi itu, Australia telah lama menyatakan tidak harus memilih di antara dua kekuatan, tetapi dalam beberapa tahun terakhir sikapnya terhadap Beijing mengeras.
Hal itu dipicu karena China telah dicurigai ikut campur dalam politik Australia dan serangan dunia maya terhadap lembaga-lembaga utama.
Ketegangan semakin meningkat tahun lalu ketika Australia menyerukan penyelidikan tentang asal-usul virus corona.
Serangkaian sanksi China terhadap ekspor Australia pun menyusul.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.