Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekaman Video Tunjukkan Migran Haiti Marah Lempar Sepatu ke Pesawat AS di Bandara Port-au-Prince

Kompas.com - 23/09/2021, 15:04 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Kerusuhan terjadi di bandara utama Haiti pada Selasa (21/9/2021) ketika para migran dideportasi dari AS.

Mereka menolak untuk dipulangkan, sehingga, mereka bergegas kembali ke pesawat yang ditumpangi. Sementara, yang lainnya melemparkan sepatu ke pesawat tersebut.

Rekaman video yang beredar menunjukkan di bandara Toussaint Louverture Haiti orang-orang berebut barang-barang pribadi mereka, setelah tas mereka dibuang keluar pesawat.

Baca juga: 10.000 Migran Haiti yang Berlindung di Bawah Jembatan Texas Akan Dideportasi AS

Ketika seorang pria migran mencapai dekat pesawat dan berusaha kembali naik, pintu segera ditutup tepat waktu oleh awak pesawat jet tersebut, seperti yang dilansir dari BBC pada Kamis (23/9/2021).

Ada laporan bahwa beberapa migran Haiti tidak diberitahu bahwa mereka akan dibawa kembali ke Haiti.

Menurut pernyataan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) AS, ada 2 insiden terpisah di bandara Haiti pada Selasa (21/9/2021).

Sebuah sumber mengatakan kepada NBC News bahwa pilot pesawat di salah satu penerbangan diserang saat tiba di Haiti dan 3 petugas imigrasi AS juga terluka.

Baca juga: Krisis Haiti Memburuk, Perdana Menteri Pecat Jaksa yang Menuduhnya Terlibat Pembunuhan Presiden

Dalam insiden terpisah di Texas, sekelompok warga Haiti dilaporkan melawan agen Patroli Perbatasan, dan berusaha melarikan diri setelah menyadari bahwa mereka dideportasi.

Saat itu, para migran sedang diangkut dengan bus dari kota Brownsville ke Del Rio.

"Ketika para migran mengetahui bahwa mereka akan dikirim kembali ke Haiti, mereka mengambil bus dan mereka melarikan diri," Brandon Judd, presiden Dewan Patroli Perbatasan Nasional, mengatakan pada konferensi pers Selasa malam waktu setempat.

Pemindahan migran Haiti telah dikritik oleh Partners In Health, sebuah LSM yang telah bekerja di negara tersebut.

"Selama periode yang menantang dan berbahaya bagi Haiti, sangat kejam untuk mengirim pria, wanita, dan anak-anak kembali ke tempat yang banyak dari mereka bahkan tidak menganggap ini 'rumah' lagi."

Baca juga: Jaksa Haiti Minta Perdana Menteri Baru Didakwa atas Pembunuhan Presiden Moise

Sekitar 4.000 orang telah dideportasi atau dipindahkan ke pusat pemrosesan lainnya, menurut DHS.

Mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, Associated Press melaporkan bahwa pada Selasa (21/9/2021) pihak berwenang juga telah melepaskan migran Haiti ke AS "dalam skala yang sangat besar".

Pejabat itu menambahkan bahwa banyak dari migran telah diberi pemberitahuan untuk muncul di kantor imigrasi AS dalam waktu 60 hari.

Halaman:

Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com