Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Gelar Latihan Militer Gabungan Bareng AS dan NATO

Kompas.com - 20/09/2021, 18:23 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

YAVORIV, KOMPAS.com – Ukraina memulai latihan militer gabungan bersama pasukan AS dan tentara NATO pada Senin (20/9/2021).

Latihan tersebut digelar setelah Rusia dan Belarus juga mengadakan latihan militer berskala besar.

Sejak 2014, Ukraina bertempur melawan kelompok separatis yang didukung Rusia sebagaimana dilansir Reuters, Senin.

Baca juga: China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan

Karenanya, Kiev telah lama mencoba menjalin hubungan yang lebih dekat dengan militer Barat dengan harapan suatu hari bisa bergabung dengan NATO.

Menurut Juru Bicara Kementerian Pertahanan Ukraina, latihan tersebut melibatkan 4.000 tentara Ukraina serta 2.000 tentara dari AS dan NATO.

Latihan militer yang dinamakan Rapid Trident-2021 tersebut dilangsungkan mulai Senin hingga 1 Oktober.

Komandan pasukan Ukraina dalam latihan tersebut, Ihor Palahniuk, membakar semangat anak buahnya untuk berlatih keras.

Baca juga: Kali Pertama dalam 30 Tahun, Pasukan Jepang Gelar Latihan Skala Besar

“Saya percaya bahwa kalian akan memusatkan semua pengetahuan, semua upaya untuk menunjukkan kepada negara-negara agresor bahwa mereka tidak memiliki kesempatan,” kata Palahniuk.

Palahniuk memberikan pidatonya pada upacara pembukaan Pusat Keamanan Perdamaian Internasional Ukraina di dekat Yaroviv, Ukraina.

Sementara itu, militer AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa latihan itu melibatkan unit tempur dari brigade Garda Nasional Washington.

Baca juga: Taiwan Gelar Latihan Udara Berskala Besar, Simulasikan Pesawat Mendarat di Jalan Raya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com