Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazi Pernah Kirim Tim ke Tibet untuk Selidiki Asal-usul Ras Arya

Kompas.com - 19/09/2021, 21:57 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Dalai Lama ke-13 telah meninggal dunia pada 1933 dan penggantinya baru berusia tiga tahun, sehingga Kerajaan Tibet yang dihuni umat Buddha dikendalikan oleh seorang bupati.

Orang-orang Jerman itu diperlakukan luar biasa baik oleh sang bupati dan rakyatnya.

Beger, yang ingin membuat topeng wajah, bahkan sempat bertindak sebagai dokter bagi para warga setempat.

Baca juga: Unggah Foto Buah Zakar Bertato Simbol Nazi, Tentara Austria Dijatuhi Hukuman Penjara

Yang tidak diketahui rakyat Tibet saat itu adalah kelima orang Nazi ini menganggap Buddhisme dan Hinduisme adalah agama yang melemahkan semangat dan fisik ras Arya ketika orang-orang Atlantis tersebut disangka datang ke Tibet.

Akan tetapi, misi "riset" Schafer dan rekan-rekannya yang berkedok investigasi ilmiah di bidang zoologi dan antropologi tiba-tiba terhenti pada Agustus 1939 akibat perang.

Padahal, saat itu Beger telah mengukur tengkorak dan fisik 376 orang Tibet, mengabadikan 2.000 foto, membuat cetakan gips kepala, wajah, tangan, dan telinga 17 orang serta mengoleksi sidik jari dan cetakan tangan 350 orang lainnya.

Dia juga telah mengumpulkan 2.000 artefak etnografi.

Sementara seorang rekannya telah mengabadikan 18.000 meter film hitam putih dan 40.000 foto.

Baca juga: Pendeta Yahudi Ini Akan Jadi yang Pertama Bergabung dalam Militer Jerman Setelah Era Nazi

Karena ekspedisi mereka terhenti tiba-tiba, Himmler mengupayakan timnya menumpang pesawat dari Calcutta. Himmler juga yang menyambut kedatangan mereka saat pesawat mendarat di Munich, Jerman.

Schafer mengambil sebagian besar "harta" Tibet tersebut ke sebuah kastil di Salzburg, tempatnya bermukim selama Perang Dunia II.

Namun, begitu pasukan sekutu tiba pada 1945, tempat itu diserbu sehingga sebagian besar foto dan bahan lainnya dari Tibet menjadi rusak.

"Hasil-hasil ilmiah" dari ekspedisi itu bernasib sama saat perang berlangsung: entah itu hilang atau hancur.

Setelah perang pun tidak ada yang mencoba melacak bahan-bahan dari Tibet karena masa lalu Nazi yang memalukan.

Baca juga: Kisah Invasi Normandia, Serangan Pasukan Sekutu terhadap Nazi Jerman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com