Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Misteri Pandemi 1916, Penyakit Tidur yang Buat Banyak Orang Mati dalam Lelap

Kompas.com - 16/09/2021, 23:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Pada waktu yang sama ketika pandemi penyakit tidur merebak, wabah influenza (flu spanyol-1918) yang terkenal lebih mematikan juga dimulai.

Beberapa peneliti ada yang menyimpulkan penyakit tidur mungkin ada hubungannya dengan penyebab infeksi influenza ini. Ada juga peneliti yang meyakini bentrokan kedua wabah itu hanya kebetulan belaka.

Sementara penelitian lebih lanjut mengatakan kemungkinan ada pemicu lain yang memperburuk dampak penyakit tidur, yang sebenarnya mungkin bisa dengan mudah disembuhkan sebelumnya.

Baca juga: Hasil Studi Peringatkan Munculnya Pandemi Lain Seperti Covid-19 dalam 60 Tahun

Ancaman penyakit tidur

Pada 17 April 1917, Dr Constantin von Economo membagikan ilmunya tentang penyakit baru yang dinamakan Encephalitis Lethargica.

Dia membagikan informasi ini pada pertemuan Society for Psychiatry and Neurology. Segera setelah mendiskusikan penyakit ini dengan orang lain, dan menerbitkan artikel pertama tentang penyakit tidur, Encephalitis Lethargica.

Dalam artikel tersebut, ilmuwan itu menjabarkan serangkaian peristiwa yang dialami penderita penyakit tidur. Pasien dilaporkan mengalami waktu tidur yang sangat lama, seolah masuk dalam keadaan koma karena penyakit ini.

Beberapa gejala pertama yang dinyatakan oleh dokter pada saat itu adalah sakit kepala dan tidak enak badan. Ketika kondisi meningkat menjadi lebih parah, pasien mulai memiliki gejala mengantuk atau lesu.

Tidur dalam keadaan itu dapat mengakibatkan kematian bagi banyak pasien. Dan jika bukan kematian, pasien akan tidur dalam waktu panjang sehingga bisa lama pulih atau mungkin menjadi koma.

Beberapa gejala lain yang paling menonjol termasuk kelumpuhan pada saraf kranial (saraf tengkorak), terutama mata.

Dr Constantin von Economo pun menyimpulkan bahwa penyakit tidur merupakan ancaman tingkat tinggi bagi umat manusia.

Baca juga: Seberapa Penting Peran Media di Tengah Pandemi Covid-19?

Dua dekade penyakit tidur di dunia 

Setelah temuan itu, penyakit tidur justru semakin meningkat. Kasus mencapai puncaknya antara 1920 dan 1924, dengan angka resmi saat itu mencatat puncak 10.000 kasus.

Kematian total akibat penyakit tidur selama periode lengkap pandemi setidaknya mencapai 500.000 kasus. Puncaknya turun setelah 1924, tetapi penyakit ini disebut berlangsung di seluruh dunia hingga 1940.

Pada 1929, Laporan Matheson mencantumkan sekitar 80 kemungkinan pengobatan untuk penyakit tidur atau Encephalitis Lethargica.

Beberapa dari perawatan ini juga digunakan pada pasien selama periode pandemi. Namun, kasus akut Encephalitis Lethargica tidak merespons secara positif terhadap perawatan tersebut.

Sepertiga pasien meninggal saat penyakitnya memasuki fase akut. Sepertiga dari pasien selamat tanpa gejala persisten, dan sepertiga dari pasien yang tersisa mengalami efek samping neurologik setelahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com