Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil James Marape, Perdana Menteri Papua Nugini

Kompas.com - 16/09/2021, 19:59 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Perdana Menteri Papua Nugini James Marape, lahir pada 24 April 1971.

Dia adalah politikus yang akhirnya menjadi Perdana Menteri Papua Nugini Ke-8.

Marape telah menjadi anggota Parlemen Nasional Papua Nugini sejak Juli 2007 sebagai perwakilan dari daerah pemilihan Distrik Tari-Pori, Provinsi Hela, Papua Nugini.

Pada 30 Mei 2019, ia diangkat menjadi perdana menteri.

Baca juga: Fakta Menarik Papua Nugini, Budaya Beragam, Kaya Sumber Daya Alam

Dikutip situs resmi Papua Nugini, Marape adalah pemimpin orang Huli, salah satu suku terbesar di sana.

Kepercayaan dan kesetiaan adalah inti dari budaya Huli, yang berlokasi di dataran tinggi Papua Nugini.

Inilah spirit yang dibawa Marape, dalam menjalankan tugas perdana menterinya.

Keberaniannya mengundurkan diri sebagai menteri keuangan dari pemerintahan pendahulunya Peter O'Neill, menunjukkan hal itu.

Setelah melayani O'Neill dengan setia selama tujuh tahun, dia merasa nasihat kebijakannya diabaikan.

Marape pun tidak lagi memiliki keyakinan atau kepercayaan dari pemimpinnya. Dia pun memutuskan berhenti.

Baca juga: 16 September dalam Sejarah: Papua Nugini Merdeka pada 1975

Pria berusia 48 tahun ini lulus dari Universitas PNG pada tahun 1993 dengan gelar Sarjana Seni dan penghargaan dalam ilmu lingkungan.

Dia pertama kali memasuki parlemen pada tahun 2007 sebagai kandidat Partai Aliansi Nasional.

Selanjutnya, dia diangkat menjadi menteri pendidikan di pemerintahan perdana menteri Michael Somare.

Baca juga: Papua Nugini Tegaskan Hormati Kedaulatan Indonesia atas Papua

Ketika O'Neill menggulingkan Sir Michael pada 2011, Marape bergabung dengan partai Kongres Nasional Rakyat (PNC) yang dipimpin perdana menteri baru.

Setelah pemilihan pada 2012, dia diangkat menjadi menteri keuangan, dan kariernya mencapai puncak saat diangkat jadi perdana menteri baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com