KOMPAS.com - Selama abad pertengahan di Eropa, berbagai perangkat penyiksaan kejam diciptakan untuk tujuan yang berbeda.
Salah satu perangkat yang paling brutal dan paling umum digunakan disebut Judas Cradle yang juga dikenal dengan nama alternatif Judas Chair dan Guided Cradle.
Seperti apa alat penyiksaan Judas Cradle?
Baca juga: Mengenal Scaphism, Eksekusi Mati Brutal dengan Madu dan Susu
Dilansir Medieval Chronicles, Judas Cradle adalah alat yang terdiri dari perangkat kayu berbentuk piramida.
Korban biasanya ditempatkan di atas piramida. Tangan dan kakinya diikat sehingga beratnya tidak bisa dipindahkan ke tempat lain.
Kaki sebenarnya diikat satu sama lain dengan tujuan menambah rasa sakit setiap kali ada gerakan kaki.
Ujung runcing piramida perlahan-lahan dimasukkan ke dalam anus atau alat kelamin korbanp.
Penyiksaan dapat berlanjut dari beberapa jam hingga berhari-hari.
Akan tetapi, waktunya juga bervariasi dari satu korban ke korban lainnya, tergantung pada berbagai faktor selain kemampuan mereka sendiri untuk menahan rasa sakit.
Baca juga: Penjara dan Eksekusi Mati, Hukuman bagi Warga Korut yang Suka K-Pop
Kadang-kadang beban ditambahkan ke kaki korban untuk meningkatkan rasa sakit. Ini juga mengakibatkan kematian yang cepat.
Di lain waktu, minyak dioleskan ke alat dan semakin menambah rasa sakit.
Alat itu ditemukan di Spanyol abad ke-16 ketika institusi Inkuisisi tersebar luas dan teknik penyiksaan baru dan brutal sedang dirancang.
Para penyiksa diberi sejumlah uang sebagai bayaran mereka dan tugas utama mereka adalah mengekstrak informasi yang dibutuhkan dari para korban.
Judas Cradle mulai digunakan pada abad ke-16 Spanyol setelah institusi Inkuisisi didirikan di negara tersebut.
Baca juga: Kisah Tentara AS yang Berduka Jelang Eksekusi Saddam Hussein pada 2006
Jadi, selama akhir abad pertengahan, perangkat itu paling umum digunakan. Meskipun sebagian besar digunakan untuk tujuan keagamaan, alat itu juga digunakan untuk menekan lawan politik saat itu.
Perangkat lain yang sangat mirip dengan Judas Cradle juga populer di Prusia, tetapi tujuannya untuk mendisiplinkan tentara yang bandel.
Alat khusus ini hanya dikenal sebagai "kuda" dan secara khusus dirancang untuk menyebabkan kerusakan pada alat kelamin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.