Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Sniper Legendaris AS, Seperti Apa Kehebatan Sosok Chris Kyle?

Kompas.com - 10/09/2021, 20:08 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

 

KOMPAS.com - Berbicara sniper, tak ada yang meragukan kemampuan sosok bernama Chris Kyle.

Dia dilabeli legenda, dijuluki The Devil oleh musuh, dan kisahnya sampai diangkat ke layar lebar, yakni "American Sniper".

Jumlah korban Kyle lebih dari 160 selama dia bertugas di Irak.

Seperti sempat diulas Kompas.com, fakta-fakta ini dicantumkan dalam buku otobiografi berjudul "American Sniper: The Autobiography pf the Most Lethal Sniper in US Military History."

Baca juga: Menlu Ukraina: Tentara Kami Tewas Ditembaki Sniper Rusia

Ketika senapan berada di genggamannya, Kyle melakukan perhitungan yang sangat rumit agar tembakannya tepat sasaran.

Dia harus menghitung kecepatan angin, perputaran peluru, bahkan rotasi Bumi.

Kyle wajib melakukannya dengan cepat di bawah tekanan, karena targetnya akan terus bergerak dan tidak banyak kesempatan untuk menembaknya.

Saat ditanya apakah dia menyesal telah merenggut nyawa orang-orang yang dibunuhnya, Kyle menjawab tidak, meski tidak semua targetnya laki-laki.

"Aku menyesali orang-orang yang tak bisa kubunuh sebelum mereka sampai ke anak-anakku," ujar Kyle.

Frasa "anak-anak" yang dimaksud Kyle adalah pria dan wanita di tempatnya bertugas.

Baca juga: Tingkatkan Kemampuan, Sniper Rusia Latihan di Suhu Minus 35 Derajat Celsius

Namun dalam penuturannya di DMagazine, Kyle mengaku tidak menikmati pembunuhannya.

Sebenarnya, yang jadi fokus utamanya adalah melindungi orang-orang AS, para sekutu, dan warga sipil.

"Anda tidak merasa orang yang dibunuh adalah orang. Mereka hanya target, Anda tidak bisa memikirkannya sebagai orang yang punya keluarga atau pekerjaan," ujarnya.

"Mereka menebar teror di antara orang-orang tak bersalah. Hal-hal yang dilakukannya, mulai dari memenggal, menyeret orang di jalan hidup-hidup, hal-hal yang akan mereka lakukan ke anak-anak kecil dan wanita hanya agar mereka ketakutan dan diam," tambahnya.

Baca juga: Kisah Perang: Chris Kyle, Sosok di Balik Legenda American Sniper

Kyle juga merendah, merasa dirinya bukan pahlawan karena ia bisa melakukan aksi-aksinya dengan bantuan para rekannya.

"Aku hanya orang biasa. Aku hanya melakukan tugas. Aku pernah berada di situasi sulit tapi di situ bukan hanya aku. Rekan-rekanku membantuku," ujarnya.

Chris Kyle pun mengaku dia bukan sniper terbaik di Navy SEAL.

"Aku mungkin di level pertengahan. Kebetulan aku berada di tempat dan waktu yang tepat."

Selama berkarier pada 1999-2009, pemberontak Irak sangat menakutinya sampai memberinya julukan 'Al Shaitan' dan menjanjikan hadiah bagi siapa pun yang bisa membunuhnya.

Baca juga: Kisah Perang: 5 Sniper yang Diabadikan Aksinya di Film Layar Lebar

"Kyle mendapat label legenda di antara rekan-rekannya, marinir, dan tentara serta angkatan udara, yang dilindunginya dengan akurasi mematikan dari atap dan penyamaran," tulis American Valor Foundation di situs webnya.

Yayasan itu adalah organisasi non-profit yang didirikan keluarganya, untuk membantu kehidupan para veteran militer dan petugas darurat.

Setelah menjalani masa tugasnya Chris Kyle keluar dari militer. Ia menjadi warga sipil.

Meski sempat kesulitan mengubah gaya hidup, ayah 2 anak itu akhirnya berhasil beradaptasi.

Baca juga: Sniper Iran Unggah Foto Provokasi Targetkan Presiden Azerbaijan

"Usai aku keluar aku hampir tak mengenali anak-anakku. Aku hampir tak mengenali istriku," ujar Kyle.

"Dalam 3 tahun sebelum aku keluar, aku menghabiskan waktu di rumah 6 bulan. Sulit berubah dari Tuhan, Negara, Keluarga, ke Tuhan, Keluarga, Negara," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com