Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Mausoleum Lapangan Merah, Tempat Mumi Vladimir Lenin

Kompas.com - 10/09/2021, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

 

KOMPAS.com - Tokoh revolusioner Vladimir Lenin amat berjasa bagi Rusia. Pemimpin pertama Uni Soviet ini pun menjadi begitu dihormati.

Inilah yang membuat Lenin, yang telah berpulang puluhan tahun lalu, tak boleh lekang oleh ingatan.

Dilansir Rusia Beyond, sampai saat ini, siapa pun masih bisa melihat jasad asli Lenin yang diawetkan di Moskow, tepatnya di Mausoleum Lenin.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Jasad Stalin Dipindahkan dari Makam Lenin

Di Lapangan Merah Moskow terdapat sebuah piramida ungu yang aneh. Itu adalah Mausoleum, monumen makam Vladimir Lenin yang memimpin Revolusi Oktober pada 1917.

Lenin memerintah Soviet Rusia pada masa Perang Sipil, dan merupakan salah satu pendiri Uni Soviet.

Pada 1924, saat Lenin wafat, para petinggi Partai Komunis memutuskan tidak menguburkannya, melainkan mengawetkan tubuhnya dan memajang jenazah Lenin untuk umum.

Bangunan Mausoleum dirancang arsitek terkenal Alexei Shchusev. Monumen makam ini dibuka untuk umum pada 1930.

Di bagian puncak Mausoleum, terdapat tribun yang dulu digunakan semua pemimpin Soviet hingga era Mikhail Gorbachev untuk membuka parade di Lapangan Merah.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penembakan Vladimir Lenin

Pada November 1923, ketika Lenin masih hidup, tapi dalam kondisi sakit keras, Joseph Stalin, pemimpin Soviet berikutnya, menyarankan agar jenazahnya kelak harus "diawetkan menggunakan metode pembalseman".

Ini untuk memberi kesempatan bagi semua orang yang ingin mengucapkan selamat tinggal.

Sebagian petinggi Bolshevik menanggapi ide tersebut dengan geram. Leon Trotsky, yang dianggap sebagai orang kedua di partai setelah Lenin, membandingkan pengawetan jenazah itu dengan menciptakan relik suci yang dipuja oleh umat Kristen.

Hal ini tentu tak sejalan dengan ideologi komunis. Istri Lenin, Nadezhda Krupskaya, juga bereaksi negatif terhadap ide pengawetan jenazah suaminya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Vladimir Lenin, Pendiri Uni Soviet

Tapi karena pentingnya peran Lenin, pengawetan jenazah tetap dilakukan.

Kunjungan ke tempat ini di Moskow setara dengan ziarah, baik bagi masyarakat Soviet maupun delegasi dari negara-negara sahabat.

Jumlah pengunjung makam mencapai 2,5 juta orang per tahunnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com