Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Ditekan, Universitas Harvard Akhirnya Hentikan Investasi Bahan Bakar Fosil

Kompas.com - 10/09/2021, 09:54 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BOSTON, KOMPAS.com – Universitas Harvard mengumumkan, pihaknya berhenti berinvestasi di sektor bahan bakar fosil pada Kamis (9/9/2021).

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Universitas Harvard Lawrence Bacow di situs web perguruan tinggi terkemuka tersebut.

Bacow menuturkan, dana abadi perguruan tinggi saat ini tidak memiliki investasi langsung dalam eksplorasi bahan bakar fosil atau perusahaan pengembangannya.

Baca juga: Facebook Dituduh Biarkan Industri Bahan Bakar Fosil Dorong Misinformasi Iklim

Universtitas Harvard juga tidak akan lagi melakukan investasi semacam di masa depan, mengingat kebutuhan untuk menyetop emisi gas rumah kaca.

Dia menambahkan, investasi tidak langsung dari universitas dalam industri bahan bakar fosil berada dalam mode “limpasan”.

Investasi tidak langsung Universitas Harvard yang dilakukan melalui dana ekuitas swasta berjumlah kurang dari 2 persen dari dana abadi.

Baca juga: WMO: Banyak Terjadi Bencana Iklim, tapi Tingkat Kematian Lebih Sedikit

Dalam beberapa tahun terakhir, Universitas Harvard ditekan oleh para mahasiswa, alumnus, dan aktivis untuk menjual aset investasi di sektor bahan bakar fosilnya sebagai cara untuk memperlambat perubahan iklim.

Selama 10 tahun terakhir, pejabat Universitas Harvard sebelumnya menolak seruan untuk menjual aset-aset investasi di sektor bahan bakar fosil.

Tetapi, universitas tersebut baru-baru ini mengubah arahnya terutama di bawah para pemimpin baru, termasuk Bacow yang menjadi Presiden Universitas Harvard sejak 2018.

Baca juga: 2 Juta Orang di Dunia Meninggal akibat Bencana, Makin Parah karena Perubahan Iklim

Tekanan internal untuk divestasi juga meningkat, termasuk dari anggota muda yang terpilih menjadi salah satu dewan pimpinan Universitas Harvard tahun lalu.

Melalui Twitter, salah satu kelompok aktivis, Divest Harvard, menggambarkan keputusan terbaru Universitas Harvard tersebut sebagai kemenangan besar.

“Kemenangan besar bagi komunitas kita, gerakan iklim, dan dunia, dan perlawanan terhadap kekuatan industri bahan bakar fosil,” tulis kelompok tersebut.

Baca juga: Biden Setujui Jutaan Hektar Lahan untuk Eksplorasi Migas, Kemunduran Perlawanan Perubahan Iklim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com