Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Afghanistan Terbaru, Ini Sejumlah Fakta yang Terhimpun

Kompas.com - 27/08/2021, 07:53 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com – Dua bom bunuh diri mengguncang Kabul, Afghanistan, tepatnya di luar Bandara Internasional Hamid Karzai pada Kamis (26/8/2021).

Bom Afghanistan terbaru itu terjadi beberapa jam setelah negara-negara Barat memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari bandara.

Peringatan itu dikeluarkan karena adanya potensi dan ancaman serangan oleh ISIS-K, afiliasi ISIS di Afghanistan.

Melansir BBC, berikut sejumlah fakta yang berhasil dihimpun.

Baca juga: Rencana Peledakan 2 Bom Kabul Afghanistan Sempat Dibocorkan Intel

Ledakan di luar bandara

Ledakan bom pertama terjadi sekitar pukul 18.00 waktu setempat di dekat Hotel Baron, dekat perimeter Bandara Internasional Hamid Karzai.

Hotel itu digunakan oleh pejabat Inggris untuk memproses warga Afghanistan yang ingin pergi ke Inggris. Ledakan tersebut diikuti oleh suara tembakan.

Sedangkan ledakan bom kedua terjadi di dekat Abbey Gate, salah satu pintu masuk utama Bandara Internasional Hamid Karzai.

Baca juga: Bom Afghanistan Terbaru, Mimpi Buruk yang Jadi Kenyataan

Menurut sejumlah laporan, ledakan kedua terjadi di dekat saluran pembuangan di mana warga Afghanistan sedang menunggu untuk diproses.

Seorang pejabat AS mengatakan, setidaknya satu pengebom bunuh diri mengenakan rompi peledak.

Pasukan AS dan Inggris baru-baru ini dikerahkan untuk menjaga area di sekitar Abbey Gate.

Menurut seorang sumber, satu penyerang menembak ke kerumunan orang. Muncul juga laporan bahwa penjaga dari milisi Taliban menembak ke udara.

Baca juga: AS Bersumpah Tetap Melanjutkan Misi Evakuasi Afghanistan Setelah Serangan Bom Bunuh Diri di Kabul

Jumlah korban

Jumlah korban akibat bom Afghanistan terbaru yakni sedikitnya 12 tentara AS dan 60 warga sipil. Namun angka kematian bisa terus bertambah.

Kementerian Pertahanan AS mengatakan sedikitnya 12 personel militer AS tewas dan 15 lainnya luka-luka.

Seorang pejabat kesehatan senior di Kabul mengatakan kepada BBC bahwa sedikitnya 60 orang tewas dan 140 lainnya luka-luka.

Sejumlah gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan orang-orang yang terluka dilarikan dengan alat seadanya.

Baca juga: Bom Kabul Afghanistan Terbaru Diklaim ISIS-K, Ini Kata Mereka

Beberapa negara menyelesaikan proses evakuasi

Serangan itu diprediksi bakal semakin mempersulit upaya untuk mengangkut ribuan orang keluar dari Afghanistan.

Sebelum bom Afghanistan terbaru, beberapa negara termasuk Jerman, Belanda, dan Kanada telah mengumumkan bahwa mereka tidak bisa lagi melakukan penerbangan.

Turki juga mengumumkan bahwa pasukannya, yang telah memberikan keamanan di Bandara Internasional Hamid Karzai selama enam tahun, ditarik.

Baca juga: ISIS-K Dalang di Balik Bom Bunuh Diri Kabul Afghanistan, Joe Biden Bersumpah Memburu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com