Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bersumpah Tetap Melanjutkan Misi Evakuasi Afghanistan Setelah Serangan Bom Bunuh Diri di Kabul

Kompas.com - 27/08/2021, 06:56 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

KABUL, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) bersumpah melanjutkan misi evakuasi Afghanistan, setelah terjadi dua bom bunuh diri ISIS-K yang menewaskan 13 tentara pada Kamis (26/8/2021).

Tiga belas tentara yang tewas di antaranya 11 marinir, 1 petugas medis Angkatan Laut. Sementara, ada 90 warga Afghanistan tewas.

Serangan bom pertama terjadi di Abbey Gate bandara Kabul dan dilakukan oleh seseorang dengan rompi, yang saat itu sedang digeledah oleh pasukan militer.

Baca juga: ISIS-K Dalang di Balik Bom Bunuh Diri Kabul Afghanistan, Joe Biden Bersumpah Memburu

Yang kedua adalah serangan bom mobil di Hotel Baron, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Kamis (26/8/2021).

Pada Kamis (26/8/2021), Jenderal Kenneth F McKenzie, komandan di lapangan, bersumpah bahwa upaya evakuasi berbahaya di Afghanistan akan terus berlanjut, meskipun ada ancaman dari ISIS.

Ia juga mengatakan akan "mengejar" mereka yang bertanggung jawab atas ledakan mematikan itu.

Dia mengatakan militer AS memiliki helikopter serang Apache, drone MQ-9 Reaper, pesawat tempur F-15, dan AC-130 Gunship yang terbang di atas Afghanistan. Ia memperingatkan serangan lebih lanjut oleh teroris akan segera terjadi.

Baca juga: UPDATE Bom Bunuh Diri Kabul Afghanistan: 12 Tentara AS Meninggal, 60 Warga Sipil Tewas

"Kami memperkirakan serangan ini akan berlanjut," kata Jenderal McKenzie, dengan mengatakan bahwa dia sangat khawatir tentang serangan bom mobil lain yang dapat merenggut lebih banyak nyawa tentara.

Terlepas dari bahayanya, dia mengatakan tidak ada alternatif selain meminta pasukan militer AS terus mencari orang di darat sebelum mereka naik pesawat, dan lebih dari 100.000 orang telah diperiksa.

Seribu orang Amerika tetap di Afghanistan, tetapi McKenzie mengatakan tidak semua dari mereka ingin pergi.

Dia mengatakan pasukan militer di lapangan akan bekerja untuk mendapatkan mereka yang ingin keluar, tetapi itu menjadi tugas yang semakin tidak terkendali mengingat risiko bagi pasukan dan tenggat waktu Taliban yang semakin dekat untuk keluar dari Afghanistan.

Baca juga: Bom Bunuh Diri Meledak di Luar Bandara Kabul Afghanistan, 11 Tewas

Sekarang ada seruan yang berkembang dari Partai Republik termasuk Nikki Haley, mantan duta besar AS untuk PBB, agar Biden mengundurkan diri atau dimakzulkan karena cara dia menangani penarikan pasukan AS.

Baik Biden maupun Menteri Pertahanan, Sekretaris Negara atau juru bicara Pentagon tidak membuat pernyataan pada Kamis, setelah serangan bom bunuh diri di Kabul.

Hanya tweet belasungkawa mereka untuk keluarga para prajurit yang tewas.

Presiden AS Joe Biden berpidato pada pukul 17.30 pada Kamis, 8 jam setelah dua serangan bom bunuh diri di bandara Kabul.

Halaman:
Sumber Daily Mail

Terkini Lainnya

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com