Pada 2020, daerah Afghanistan yang dikuasi Taliban, misalnya provinsi Helmand, yang memiliki lahan paling banyak digunakan untuk budidaya bunga opium.
Baca juga: Kali Pertama Buka Setelah Taliban Berkuasa, Bank-bank di Kabul Diserbu Warga Afghanistan
Pertanian opium adalah sumber pekerjaan utama di Afghanistan, dan pada 2019 panen opium menyediakan hampir 120.000 pekerjaan, menurut survei opium UNODC Afghanistan.
Keuntungan Taliban didapat dari pajak tanaman opium serta pemrosesan dan perdagangannya, kata Kementerian Luar Negeri AS.
Pajak budidaya bunga opium yang ditarik Taliban sebesar 10 persen, menurut laporan yang dikumpulkan dari petani opium.
Pajak juga dikumpulkan dari laboratorium penyulingan opium ke heroin, serta dari para pedagang yang menyelundupkan obat-obatan terlarang.
Keuntungan Taliban setiap tahunnya dari perdagangan obat terlarang itu diperkirakan antara 100-400 juta dollar AS (Rp 1,4-5,8 triliun).
Perdagangan narkoba menyumbang hingga 60 persen dari pendapatan tahunan Taliban, kata komandan AS Jenderal John Nicholson dalam laporan Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan (Sigar).
Namun, beberapa ahli membantah angka ini dan menyebutkan dilebihkan.
David Mansfield, seorang peneliti perdagangan obat terlarang, mengatakan, "Sistem perpajakan seperti yang dijelaskan oleh PBB dan lainnya tidak dapat dikenali di lapangan, tidak dapat dijalankan baik secara administratif maupun ekonomi."
"Pajak yang diperoleh dari opioid (obat yang dibuat dari opium) bisa menghasilkan maksimal 40 juta dollar AS (Rp 576,9 miliat) per tahun," sebut Mansfield.
Baca juga: Kanselir Jerman Akui Negara-negara Barat Remehkan Taliban
Heroin yang dibuat dari opium yang ditanam di Afghanistan menguasai 95 persen pasar di Eropa.
Namun, hanya 1 persen dari pasokan heroin AS berasal dari Afghanistan, menurut Badan Penegakan Narkoba AS. Sebagian besar berasal dari Meksiko.
Antara 2017 dan 2020, lebih dari 90 persen opioid diangkut melalui jalan darat.
Namun, baru-baru ini terjadi peningkatan penyitaan opioid di laut, pada rute antara Samudra Hindia dan Eropa.
Meskipun terjadi fluktuasi, UNODC menunjukkan produksi opium dan penyitaan terkait opium secara global telah menunjukkan tren yang meningkat selama dua dekade terakhir, sejalan dengan budidaya bunga opium di Afghanistan.
Menurut laporan Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan (Sigar), penyitaan dan penangkapan obat terlarang secara global memiliki dampak minimal dari budidaya bunga opium Afghanistan.
Ia menyebutkan bahwa pada 2019 saja, penyitaan opium secara global hanya setara dengan 8 persen dari opium yang diproduksi oleh Afghanistan.
Baca juga: Pentagon Ikut Mencekam Saat Taliban Kuasai Afghanistan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.