WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan presiden AS Donald Trump mengecam penarikan AS dari Afghanistan sebagai "penghinaan kebijakan luar negeri terbesar dalam sejarah AS."
Ini disampaikan Trump selama rapat umum di Alabama pada Sabtu (21/8/2021).
Dilansir New York Post, Trump mencaci Presiden Biden karena membiarkan “kelemahan di Gedung Putih”.
Baca juga: Berubah Sarankan Pendukungnya Terima Vaksin Covid-19, Donald Trump Dicemooh
Trump juga mengatakan bahwa Vietnam tampak seperti "masterclass" dalam strategi, dibandingkan dengan "bencana Joe Biden”.
“Ini akan dianggap sebagai salah satu kekalahan militer terbesar sepanjang masa dan itu seharusnya tidak seperti itu,” kata Trump pada para pendukungnya.
"Ini bukan penarikan, ini adalah penyerahan total, tanpa alasan."
“Dia menyerahkan pangkalan udara kami, dia menyerahkan senjata kami, dia menyerahkan kedutaan kami,” kata Trump.
Baca juga: Ini Sesumbar Trump Tangani Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan jika Masih Menjabat
Presiden ke-45 AS itu berbicara di depan ribuan orang di Cullman, Alabama, dalam rapat umum untuk mendukung anggota Partai Republik Mo Brooks, yang mencalonkan diri untuk kursi Senat.
Di sana, dia mengkritik senjata dan peralatan bernilai miliaran dolar yang ditinggalkan dan disita Taliban.
Ini mungkin termasuk 600.000 senapan serbu, sekitar 2.000 kendaraan lapis baja, dan 40 pesawat, termasuk Black Hawks.
“Itu tidak harus terjadi. Yang harus dilakukan (Biden) adalah meninggalkan tentara sampai semua orang keluar, warga kami, senjata, dan kemudian Anda mengebom pangkalan dan mengucapkan 'selamat tinggal,'” kata Trump.
Baca juga: Terkait Afghanistan, Mike Pence Kritik Biden dan Memuji Trump
Dia mengatakan setelah 20 tahun konflik, pemerintahannya memutuskan sudah waktunya bagi pasukan AS untuk meninggalkan Afghanistan.
Tetapi, AS harus pergi “dengan bermartabat.”
“Segera kita akan memiliki 11 September dan kita akan memiliki bendera Taliban berkibar di atas kedutaan karena Biden,” ujarnya.
Trump juga membela negosiasi aslinya dengan kepemimpinan Taliban selama masa kepresidenannya.
Baca juga: Trump: Kehancuran Afghanistan Momen Paling Memalukan bagi AS
Saat itu, dia mengklaim sudah mengatur "perjanjian berdasarkan kondisi" untuk penarikan AS dengan kelompok ekstremis.
Ini digambarkannya sebagai "perunding hebat" dan "pejuang tangguh".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.