Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Peringatkan AS, Akan Ada Konsekuensi jika Penarikan Pasukan Telat Selesai

Kompas.com - 23/08/2021, 21:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

DOHA, KOMPAS.com - Taliban memperingatkan Amerika Serikat (AS), jika penarikan pasukan sampai telat selesai, maka akan ada konsekuensi yang menanti.

Batas waktu penarikan adalah 31 Agustus, dan AS terus dikejar deadline mengingat evakuasi masih berlangsung.

Saat berjumpa Sky News di Doha, Qatar, Taliban melalui juru bicaranya, Suhail Shaheen, mengeluarkan peringatan bagi AS.

Baca juga: Taliban Klaim Kepung Pasukan Perlawanan Afghanistan di Lembah Panjshir, Ini Permintaannya

"Ini adalah garis merah. Presiden Biden mengumumkan bahwa pada 31 Agustus mereka akan menarik semua pasukan militer mereka. Jadi jika mereka memperpanjangnya, itu berarti mereka memperluas pendudukan padahal tidak perlu."

Dia menambahkan, "Jika AS atau Inggris mencari waktu tambahan untuk melanjutkan evakuasi - jawabannya tidak. Atau akan ada konsekuensinya.

"Hal itu akan menciptakan ketidakpercayaan di antara kita. Jika mereka berniat melanjutkan pendudukan, itu akan memicu reaksi," ujar Shaheen pada Senin (23/8/2021).

Peringatan ini dikeluarkan Taliban ketika Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan secara pribadi memohon kepada Joe Biden untuk memperpanjang tenggat waktu penarikan, agar lebih banyak orang bisa dievakuasi.

Ada kekhawatiran kondisi di Afghanistan memburuk setelah pasukan internasional dan media asing ditarik.

Baca juga: Mengenal Lembah Panjshir, Satu-satunya Wilayah yang Belum Ditaklukkan Taliban

Ketika tenggat waktu itu semakin dekat bagi pasukan Inggris, Amerika, dan NATO, Sky News bertanya apa yang akan dikatakan Taliban soal para keluarga yang tewas untuk melindungi Afghanistan.

Dr Shaheen menjawab, "Mereka menduduki negara kita. Jika kita menduduki negara Anda, apa yang akan Anda katakan kepada saya? Bagaimana jika saya membunuh orang-orang Anda di negara Anda, apa yang akan Anda katakan?

"Saya pikir semua orang sangat menderita. Pertumpahan darah. Kehancuran. Semuanya. Tapi kami mengatakan masa lalu adalah masa lalu. Bagian dari sejarah masa lalu kami. Sekarang kami ingin fokus pada masa depan."

Baca juga: Salah Satu Teroris Paling Diburu AS Muncul Bersama Taliban di Kabul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com