Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesepakatan Minyak Rahasia Israel dan UEA disebut Bahayakan Ekosistem Karang

Kompas.com - 15/08/2021, 18:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

 

YERUSALEM, KOMPAS.com - Terumbu Laut Merah dari resor Israel Eilat menampung beberapa keanekaragaman karang terbesar di planet ini.

Dilansir Al Jazeera, resor ini menampilkan sebuah "simfoni dalam teknik warna yang indah."

Tapi, kesepakatan minyak rahasia yang terjadi tahun lalu sebagai bagian dari perjanjian bersejarah yang membangun hubungan diplomatik formal antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA), mengubah segalanya.

Eilat segera menjadi titik jalan bagi minyak Emirat menuju pasar Barat.

Baca juga: Kecam UU Polandia, Menlu Israel Tarik Utusannya dari Warsawa

Terumbu karang Laut Merah pun di bawah ancaman akibat kesepakatan minyak Israel - UEA.

Awalnya, perjanjian ini dipuji sebagai langkah yang dapat memperkuat hubungan diplomatik yang masih baru dan bisa memenuhi ambisi energi Israel.

Kesepakatan itu sekarang dipertanyakan setelah pemerintah baru Israel membuka tinjauan.

Keputusan itu telah mengecewakan investor dan berisiko menimbulkan perselisihan diplomatik dengan sekutu Teluk Israel.

UEA dan Israel, yang menormalkan hubungan tahun lalu sebagai bagian dari “Kesepakatan Abraham” yang ditengahi AS, telah menandatangani lebih dari 830 juta dollar AS dalam kesepakatan perdagangan.

Keduanya menandatangani banyak perjanjian perdagangan dan kerjasama.

Baca juga: Fasilitas Penelitian di Israel Punya Fasad Mirip Saraf Otak

Namun, kesepakatan antara Europe Asia Pipeline Company, perusahaan milik pemerintah Israel, dan MED-RED Land Bridge, perusahaan patungan Israel-Emirat, tetap menjadi rahasia.

Pejabat senior di pemerintahan mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, termasuk mantan menteri energi, luar negeri, dan lingkungan, terlibat dalam kesepakatan ini.

Mereka mengatakan bahwa mereka tidak tahu tentang kesepakatan itu sampai diumumkan September lalu, setelah kesepakatan ditandatangani di Gedung Putih.

Perusahaan pipa, yang dikenal sebagai EAPC, didirikan pada 1960-an untuk membawa minyak Iran ke Israel ketika negara-negara tersebut memiliki hubungan persahabatan.

Operasinya diselimuti kerahasiaan, seolah-olah untuk alasan keamanan.

Kelompok lingkungan Israel telah meminta Mahkamah Agung negara itu untuk menghentikan pengiriman minyak.

Ini mengutip catatan keamanan EAPC yang dipertanyakan dan risiko yang ditimbulkan oleh parkir supertanker, di samping ekosistem karang Eilat yang rapuh.

Baca juga: Jemaah Shalat Jumat Masjid Ibrahim di Hebron Diserang Pasukan Keamanan Israel

Sebelumnya, Israel mengalami bencana ekologis terburuknya pada Februari ketika tumpahan minyak di Mediterania timur menutupi hampir semua garis pantai sepanjang 270 km (170 mil).

Para pembuat petisi, yakni tiga kelompok lingkungan Israel, berpendapat bahwa insiden itu akan “dikerdilkan bersama tumpahan minyak besar-besaran” dari Eilat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Global
Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Global
Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Global
Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Global
Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Global
Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Global
Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Global
Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

Global
SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com