Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terobsesi Teori Konspirasi, Ayah Ini Bunuh Dua Anaknya karena Yakin Mereka “Monster Ular”

Kompas.com - 15/08/2021, 07:24 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber The Sun

 

MEKSIKO, KOMPAS.com - Seorang ayah yang "terobsesi dengan QAnon" dituduh membunuh kedua anaknya dengan posol tombak karena percaya bahwa mereka adalah "monster ular"

Matthew Coleman (40 tahun), yang memiliki sekolah selancar di California, dilaporkan mengaku kepada FBI bahwa dia membunuh dua anak di Meksiko pada Senin (9/8/2021).

Kepada agen FBI, dia mengaku membawa putranya yang berusia 2 tahun dan putrinya yang berusia 10 bulan ke Rosarito, Meksiko. Dia lalu menembak mereka dengan "pistol pancing tombak" hingga tewas, menurut pernyataan tertulis yang diajukan oleh FBI.

Baca juga: Biden Sah Jadi Presiden, Para Penganut Konspirasi QAnon Merasa Kacau

Ayah asal Santa Barbara Amerika Serikat ini, mengatakan kepada pihak berwenang bahwa "dia percaya anak-anaknya akan tumbuh menjadi monster sehingga dia harus membunuh mereka.”

Setelah ditahan di sebuah pos pemeriksaan perbatasan, Coleman mengatakan kepada seorang agen FBI bahwa "dia tercerahkan oleh teori konspirasi QAnon dan Illuminati dan menerima penglihatan dan tanda-tanda yang mengungkapkan bahwa istrinya, memiliki DNA ular dan meneruskannya kepada anak-anaknya," kata surat pernyataan.

Coleman ditahan setelah istrinya melaporkan dia hilang ke polisi Santa Barbara sejak Sabtu (7/8/2021).

Istrinya mengatakan kepada polisi bahwa suaminya pergi dengan mobil keluarga dan dia tidak yakin ke mana mereka akan pergi.

Namun, dia mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak percaya anak-anak itu dalam bahaya dan tidak ada argumen apa pun sebelum mereka pergi, menurut pernyataan tertulis kepada polisi.

Coleman dan anak-anak tampaknya check in ke hotel Rosarito pada Sabtu (7/8/2021). Mereka terlihat dalam rekaman video keluar dari hotel sebelum fajar pada Senin (9/8/2021).

Coleman kemudian kembali ke hotel sendiri dan ditahan pada hari itu juga di dekat pintu masuk perbatasan ke AS di San Diego.

Seorang pekerja pertanian menemukan jasad anak-anak itu pada Senin (9/8/2021) di sebuah peternakan dekat Rosarito di Baja California, menurut pihak berwenang di sana.

Sebuah aplikasi pencari iPhone menunjukkan bahwa telepon Coleman berada di Rosarito pada Minggu (8/8/2021). Pada Senin (9/8/2021) pelacak itu menunjukkan posisinya di daerah Meksiko dekat Pelabuhan Masuk San Ysidro di San Diego.

Baca juga: Facebook Akan Hapus Akun-akun Pendukung Grup Teori Konspirasi QAnon

Dia menghadapi dakwaan federal atas pembunuhan warga negara AS di luar negeri, kata kantor kejaksaan AS dalam sebuah pernyataan melansir The Sun pada Kamis (12/8/2021).

Pada konferensi pers Selasa (10/8/2021), Baja, Jaksa Agung California Hiram Sanchez mengatakan bahwa Coleman sangat menyadari konsekuensi dari tindakannya.

"Kita berbicara tentang seseorang yang berpendidikan dan memiliki gelar," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com