MEKSIKO, KOMPAS.com - Seorang ayah yang "terobsesi dengan QAnon" dituduh membunuh kedua anaknya dengan posol tombak karena percaya bahwa mereka adalah "monster ular"
Matthew Coleman (40 tahun), yang memiliki sekolah selancar di California, dilaporkan mengaku kepada FBI bahwa dia membunuh dua anak di Meksiko pada Senin (9/8/2021).
Kepada agen FBI, dia mengaku membawa putranya yang berusia 2 tahun dan putrinya yang berusia 10 bulan ke Rosarito, Meksiko. Dia lalu menembak mereka dengan "pistol pancing tombak" hingga tewas, menurut pernyataan tertulis yang diajukan oleh FBI.
Baca juga: Biden Sah Jadi Presiden, Para Penganut Konspirasi QAnon Merasa Kacau
Ayah asal Santa Barbara Amerika Serikat ini, mengatakan kepada pihak berwenang bahwa "dia percaya anak-anaknya akan tumbuh menjadi monster sehingga dia harus membunuh mereka.”
Setelah ditahan di sebuah pos pemeriksaan perbatasan, Coleman mengatakan kepada seorang agen FBI bahwa "dia tercerahkan oleh teori konspirasi QAnon dan Illuminati dan menerima penglihatan dan tanda-tanda yang mengungkapkan bahwa istrinya, memiliki DNA ular dan meneruskannya kepada anak-anaknya," kata surat pernyataan.
Coleman ditahan setelah istrinya melaporkan dia hilang ke polisi Santa Barbara sejak Sabtu (7/8/2021).
Istrinya mengatakan kepada polisi bahwa suaminya pergi dengan mobil keluarga dan dia tidak yakin ke mana mereka akan pergi.
Namun, dia mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak percaya anak-anak itu dalam bahaya dan tidak ada argumen apa pun sebelum mereka pergi, menurut pernyataan tertulis kepada polisi.
Coleman dan anak-anak tampaknya check in ke hotel Rosarito pada Sabtu (7/8/2021). Mereka terlihat dalam rekaman video keluar dari hotel sebelum fajar pada Senin (9/8/2021).
Coleman kemudian kembali ke hotel sendiri dan ditahan pada hari itu juga di dekat pintu masuk perbatasan ke AS di San Diego.
Seorang pekerja pertanian menemukan jasad anak-anak itu pada Senin (9/8/2021) di sebuah peternakan dekat Rosarito di Baja California, menurut pihak berwenang di sana.
Sebuah aplikasi pencari iPhone menunjukkan bahwa telepon Coleman berada di Rosarito pada Minggu (8/8/2021). Pada Senin (9/8/2021) pelacak itu menunjukkan posisinya di daerah Meksiko dekat Pelabuhan Masuk San Ysidro di San Diego.
Baca juga: Facebook Akan Hapus Akun-akun Pendukung Grup Teori Konspirasi QAnon
Dia menghadapi dakwaan federal atas pembunuhan warga negara AS di luar negeri, kata kantor kejaksaan AS dalam sebuah pernyataan melansir The Sun pada Kamis (12/8/2021).
Pada konferensi pers Selasa (10/8/2021), Baja, Jaksa Agung California Hiram Sanchez mengatakan bahwa Coleman sangat menyadari konsekuensi dari tindakannya.
"Kita berbicara tentang seseorang yang berpendidikan dan memiliki gelar," katanya.
"Jelas baginya tentang konsekuensi yang bisa dia hadapi atas tindakan yang dia ambil."
Menurut pernyataan tertulis, Coleman mengakui bahwa dia tahu membunuh anak-anaknya itu salah, tetapi itu menurutnya adalah "satu-satunya tindakan yang akan menyelamatkan dunia."
Tersangka adalah pendiri sekolah selancar Lovewater di Santa Barbara.
Selama penampilan pengadilan pada Rabu (11/8/2021), seorang hakim memerintahkan agar Coleman ditahan.
Dia dijadwalkan akan didakwa di Los Angeles pada 31 Agustus.
Baca juga: Covid-19 Dianggap sebagai Provokator Kebangkitan QAnon di Eropa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.