Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Tanda-tanda AS Akan Gencarkan Serangan Udara kepada Taliban

Kompas.com - 10/08/2021, 22:54 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) tidak menunjukkan tanda-tanda akan meningkatkan serangan udaranya di Afghanistan, meskipun Taliban mencapai kemajuan dengan cepat.

Juru bicara Pentagon, Senin (9/8/2021) menyatakan AS menilai konflik itu tergantung pada para pemimpin politik dan militer Afghanistan apakah mereka hendak memenangkan atau kalah dalam perang.

Dia mengakui pertempuran di darat “jelas tidak berlangsung dengan tepat.”

Baca juga: Taliban Rebut Ibu Kota Provinsi Ketujuh Afghanistan di Hari Kelima

Komentar yang menunjukkan AS semakin menjauhkan diri dari konflik itu sementara militan Taliban berhasil merebut dua ibu kota provinsi itu pada Senin (9/8/2021), dalam sebuah ofensif yang berlangsung di hampir seluruh Afghanistan. Taliban sudah menguasai wilayah yang luas di negara itu.

AS menyatakan akan meneruskan serangan udara sejauh itu dimungkinkan, sampai penarikan akhir tentara Amerika tiga minggu dari sekarang.

Pejabat AS, Senin (9/8/2021), menyatakan para panglima militer secara terang-terangan menjelaskan kajian mereka bahwa kondisi di Afghanistan semakin memburuk.

Pasukan khusus Afghanistan berhasil menahan Taliban di pusat-pusat utama termasuk Kandahar dan Lashkar Gah, tetapi di lokasi di mana pasukan khusus tidak dikerahkan, pasukan Afghanistan dikalahkan oleh Taliban.

Pada Senin (9/8/2021), Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley berbicara dengan Panglima AS untuk wilayah Timur Tengah Jenderal Mark McKenzie.

Namun pemimpin pertahanan dan militer tidak menyediakan saran baru untuk meningkatkan operasi AS dalam rangka mempertahankan Afghanistan.

Baca juga: Diduga Diam-diam Bantu Taliban, Ini Imbalan yang Diminta China

Pejabat senior dari Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih, Departemen Luar Negeri, dan Departemen Pertahanan terus berhubungan dengan para pejabat Kedutaan AS di Kabul pada Minggu (8/8/2021) untuk mengkaji dampak dari kejatuhan Kunduz ke tangan Taliban, ini merupakan kemenangan Taliban terbesar dan paling signifikan kata seorang pejabat pemerintahan senior.

Pejabat pemerintahan Biden menjelaskan Amerika Serikat tetap berpegang teguh pada rencananya untuk mengakhiri perang di Afghanistan pada akhir bulan ini meskipun Taliban meraih kemajuan strategis secara cepat.

Baca juga: Kisah Perang Afghanistan: Awal Invasi AS dan Siapa Taliban?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com