Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Afghanistan dan Taliban Bertempur Sengit, Warga Lashkar Gah Terjebak

Kompas.com - 04/08/2021, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

LASHKAR GAH, KOMPAS.com – Tentara Afghanistan melancarkan serangan balasan besar-besaran terhadap Taliban di kota Lashkar Gah.

Alibat serangan tersebut, banyak keuarga terpaksa meninggalkan rumah mereka dari ibu kota provinsi Helmand tersebut pada Rabu (4/8/2021).

Salah satu penduduk, Saleh Mohammad, mengatakan bahwa ratusan keluarga telah melarikan diri setelah militer Afghanistan meminta mereka untuk pergi pada Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Ada Mayat-mayat di Jalan Saat Perang Antara Taliban dan Pemerintah Afghanistan Semakin Berkobar

Kendati demikian, beberapa di antaranya tak bisa keluar karena terjebak baku tembak antara tentara Afghanistan dengan milisi Taliban sebagaimana dilansir AFP.

"Tidak ada cara untuk melarikan diri dari daerah itu karena pertempuran sedang berlangsung. Tidak ada jaminan bahwa kami tidak akan terbunuh di jalan," kata Mohammad.

"Pemerintah dan Taliban menghancurkan kami,” sambung Mohammad.

Sejak mayoritas pasukan AS dan sekutunya meninggalkan Afghanistan, Taliban dengan serangan kilat menduduki sejumlah besar wilayah Afghanistan.

Mayoritas wilayah yang diduduki Taliban tersebut adalah pedesaan, kota-kota kecil, dan wilayah perbatasan.

Baca juga: Sejumlah Ibu Kota Provinsi Jatuh di Tangan Taliban, Presiden Afghanistan Salahkan AS Buru-buru Tarik Pasukan

Kini, kelompok pemberontak tersebut menargetkan kota-kota besar, termasuk ibu kota provinsi.

Mereka bertermpur sengit dengan tentara Afghanistan selama sepekan terakhir, termasuk di Herat, Lashkar Gah, dan Kandahar.

Ibu kota Afghanistan, Kabul, juga diguncang oleh serangan bom dan senjata mematikan pada Selasa yang menargetkan Menteri Pertahanan Afghanistan Bismillah Mohammadi dan sejumlah politikus.

Beruntungya, Mohammadi selamat dan pasukan Afghanistan menangkis serangan itu. Tetapi, lima orang tewas.

Belum ada kelompok yang mengeklaim bertanggung jawab atas serangan di Kabul. Namun, AS menuding Taliban sebagai dalangnya.

Baca juga: Presiden Afghanistan Salahkan Negara Barat Penyebab Taliban Merajalela

Lahir untuk mati

Pertempuran pada Rabu dini hari di Lashkar Gah terjadi menyusul bentrokan hebat antara Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan di kota itu pada malam sebelumnya.

Pertempuran itu terjadi berselang beberapa jam setelah tentara Afghanistan memberikan perintah evakuasi bagi penduduk.

"Keluarga yang memiliki dukungan keuangan atau mobil telah meninggalkan rumah mereka. Keluarga yang tidak mampu diwajibkan untuk tinggal di rumah seperti kami," kata salah satu warga, Halim Karimi, kepada AFP.

Baca juga: Taliban Serang Bandara Kandahar di Afghanistan dengan Roket

"Kami tidak tahu ke mana harus pergi atau bagaimana harus pergi. Kami dilahirkan untuk mati," sambung Karimi.

Jika Lashkar Gah sampai jatuh ke tangan Taliban, itu akan menjadi pukulan strategis dan psikologis besar-besaran bagi pemerintah Afghanistan.

PBB melaporkan pada Selasa bahwa setidaknya 40 warga sipil telah tewas di Lashkar Gah dalam 24 jam sebelumnya.

Baca juga: Xi Jinping Desak China Persiapkan Militer di Tengah Kekhawatiran Keamanan Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com