Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xi Jinping Desak China Persiapkan Militer di Tengah Kekhawatiran Keamanan Afghanistan

Kompas.com - 01/08/2021, 13:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping meminta kepemimpinan militernya untuk memperkuat solidaritasnya dengan Partai Komunis China (PKC) di tengah peringatan potensi konflik bersenjata, dan masalah keamanan di perbatasan dengan Afghanistan.

Newsweek melaporkan pada Jumat (30/7/2021), Xi mengatakan China harus siap untuk "berjuang secara militer" karena Amerika Serikat akan menarik diri dari Afghanistan pada 11 September tahun ini.

Baca juga: China-Rusia Gelar Latihan Militer Skala Besar, 10.000 Tentara Terlibat

Xi membuat pernyataan tentang memperkuat kekuatan militer negara itu jelang peringatan 94 tahun pembentukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

Para pejabat Beijing selama berbulan-bulan menyatakan keprihatinan bahwa penarikan AS dari Afghanistan memicu kebangkitan Taliban, dan mengundang ketidakstabilan regional.

Xi dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi minggu ini mengatakan penarikan AS dapat memberi separatis Uighur basis operasi teror, di mana mereka dapat melakukan serangan terhadap PKC di wilayah barat Xinjiang.

Sementara perbatasan timur China, kapal perang angkatan laut Inggris dan Amerika telah meningkatkan kehadiran mereka dari Laut China Selatan.

Kehadiran sekutu barat itu dilihat sebagai upaya menantang klaim Beijing atas perairan perdagangan internasional tersebut.

"Di jalan untuk sepenuhnya membangun negara sosialis modern dan mewujudkan tujuan seratus tahun kedua, pertahanan nasional dan militer harus ditempatkan pada posisi yang lebih penting, dan konsolidasi pertahanan nasional dan militer yang kuat harus dipercepat," kata Xi, Jumat (30/7/2021), menurut South China Morning Post.

"Kita harus bertahan dalam memperkuat keseluruhan perencanaan perang dan membuat persiapan untuk perjuangan militer," tambah presiden China.

Baca juga: Pejabat Tinggi China dan Taliban Bertemu Jelang Penarikan Penuh Pasukan AS dari Afghanistan

Jurnal Qiushi PKC mencatat bahwa Xi juga memerintahkan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) untuk "benar-benar setia" kepada Partai Komunis China. Dia mengeklaim bahwa sistem kepemimpinan absolut negara itu, merupakan keuntungan militer bagi China dibandingkan dengan demokrasi Barat.

Wang menjamu delegasi Taliban yang dipimpin oleh kepala komite politik kelompok itu, Mullah Abdul Ghani Baradar, pada Rabu (28/7/2021).

Xi mengambil alih sebagai presiden Komisi Militer Pusat delapan tahun lalu, dan secara konsisten mendorong PLA untuk bersiap berperang di medan mana pun.

Xi juga memimpin perombakan besar-besaran terhadap kekuatan militer negara itu pada tahun 2015 untuk memodernisasi militer China.

Dia menggemakan sentimen yang sama pada Jumat (30/7/2021), mendesak para pemimpin militer dan partai untuk mendorong perkembangan teknologi besar-besaran di dalam angkatan bersenjata mereka.

"Penting untuk mempromosikan kemandirian ilmiah dan teknologi tingkat tinggi, mempercepat penelitian tentang teknologi inti utama, mempercepat pengembangan teknologi strategis, mutakhir, dan inovatif," kata Xi.

Newsweek menghubungi pejabat utusan China di Washington untuk komentar tambahan tentang dampak penarikan militer AS dari Afghanistan, tetapi tidak mendapat kabar tepat waktu untuk publikasi.

Baca juga: AS Akui Keterlibatan China dalam Konflik Afghanistan-Taliban Bisa Jadi Positif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Global
Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com