Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ada Mayat-mayat di Jalan" Saat Perang Antara Taliban dan Pemerintah Afghanistan Semakin Berkobar

Kompas.com - 04/08/2021, 09:07 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

“Toko-toko tutup, dan kendaraan militer pemerintah tergeletak hancur di tengah jalan. Perang berlanjut dalam beberapa meter dari kantor gubernur dan Direktorat Keamanan Nasional," ungkap pria itu.

"Pemerintah pusat mengatakan baru-baru ini mereka telah mengerahkan pasukan komando baru ke Lashkar Gah, tapi kami tidak melihat mereka," ujarnya.

Ratusan bala bantuan Afghanistan dilaporkan telah dikerahkan ke kota itu.

Baca juga: Xi Jinping Desak China Persiapkan Militer di Tengah Kekhawatiran Keamanan Afghanistan

Pada akhir pekan, Attaullah Afghan, kepala dewan provinsi Helmand, mengakui bahwa pertempuran tampaknya "di luar dari kendali kami".

Taliban telah membuat serangan lebih lanjut pada pekan ini, meskipun pesawat tempur Afghanistan dan AS sudah menargetkan para pemberontak.

Ada laporan bahwa milisi Taliban telah mengambil alih rumah, toko dan pasar, tak jarang membuat orang-orang terjebak di dalam saat pertempuran berlangsung di jalan-jalan.

Para militan umumnya memperingatkan dahulu orang-orang melalui loudspeaker untuk mereka meninggalkan rumah, tetapi kadang para milisi hanya memberikan beberapa menit untuk melarikan diri atau berisiko terjebak dalam baku tembak karena rumah mereka menjadi bagian dari medan perang.

"Taliban memberitahu kami, jika kami tidak meninggalkan rumah dalam waktu setengah jam, kami akan dihitung di antara polisi dan pasukan Afghanistan," kata pelajar yang berbicara dengan layanan BBC Afghanistan.

Selama pemerintahan mereka pada akhir 1990-an, Taliban secara terbuka mengeksekusi orang dan membatasi akses perempuan pada pendidikan dan pekerjaan.

Taliban mengatakan mereka telah berubah dan tidak akan lagi menggunakan kekerasan seperti itu, tetapi banyak orang Afghanistan skeptis.

Human Rights Watch telah mendokumentasikan kasus-kasus serangan balasan dari pasukan Taliban terhadap warga sipil yang dianggap mendukung pemerintah.

Baca juga: Tentara Afghanistan Pukul Mundur Milisi Taliban di 3 Kota Besar

PBB mengatakan warga sipil menanggung beban konflik dan mendesak semua pihak untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil atau dampaknya akan menjadi bencana besar.

Ribuan orang yang lolos dari pertempuran sekarang menghadapi kekurangan makanan, air minum, dan obat-obatan.

Badan-badan bantuan tidak memiliki akses ke semua pengungsi, dan pusat kesehatan serta rumah sakit tidak memiliki kapasitas untuk menangani jumlah korban perang.

Beberapa fasilitas kesehatan telah hancur, sementara yang lain tidak aktif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com