Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersandung Pelecehan Seksual, Gubernur New York Diminta Mundur oleh Biden

Kompas.com - 04/08/2021, 07:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden meminta Gubernur New York Andrew Cuomo mundur, karena tersandung skandal pelecehan seksual.

Pernyataan itu muncul setelah Jaksa Agung New York Letitia James memaparkan hasil penyelidikan selama lima bulan.

James menegaskan Cuomo sudah melanggar aturan federal maupun negara bagian, yang dibantah oleh sang gubernur dalam pernyataan terpisah.

Baca juga: Gubernur New York Andrew Cuomo Terbukti Lecehkan 11 Perempuan

Cuomo pun terancam mendapat pemakzulan dan menghadapi investigasi kriminal yang digelar secara terpisah.

"Saya pikir dia harus mundur. Saya mengerti jika dewan negara bagian bakal menggelar pemakzulan," kata Biden di Gedung Putih.

James mulai menyelidiki sejak tahun lalu, setelah sejumlah perempuan mengaku sebagai korban pelecehan seksual Andrew Cuomo.

Selama lima bulan, James dan timnya mewawancarai 179 orang yang rata-rata mengaku tidak nyaman saat bekerja bersama Cuomo.

Puluhan ribu dokumen, pesan, dan gambar ditinjau selama investigasi, seperti diberitakan BBC Selasa (3/8/2021).

Hasilnya, diketahui Cuomo meraba, mencium, dan berkomentar cabul terhadap 11 perempuan. Menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman.

Baca juga: Gubernur New York Tersandung Skandal Pelecehan Seksual, 3 Wanita Mengaku Jadi Korban

Ïnvestigasi independen ini menyimpulkan Gubernur Andrew Cuomo melecehkan wanita, dan melanggar aturan federal serta negara bagian," kata James.

Dalam salah satu kasus, Gubernur New York sejak 2011 tersebut dikatakan melecehkan salah satu anggota pasukan keamanan.

Saat di lift, si anggota pasukan keamanan disentuh di bagian leher dan ditanya "hei, kamu" oleh sang gubernur.

Cuomo dituding sempat menyentuh payudara korban. Ada juga yang mengaku ditanya apakah dia bersedia berhubungan seks dengan pria lebih tua.

Joon Kim, pimpinan penyelidikan menyatakan para korban tidak bisa berontak dan memprotes Cuomo begitu saja.

Baca juga: Gubernur New York Dituduh Melakukan Pelecehan Seksual oleh Mantan Pegawainya

"Jika kalian membuat dia atau staf seniornya kecewa, kalian akan mendapat teguran, hingga perilaku lebih buruk," kata Kim.

Dalam keterangan terpisah, Cuomo membantah tudingan tersebut. "Saya tidak pernah menyentuh seseorang secara tidak pantas," paparnya.

Cuomo menyebut umurnya yang menyentuh 63 tahun serta kehidupannya dalam sorotan publik membuatnya tak bisa bertindak sembarangan.

Meski begitu, dua senator Demokrat Chuck Schumer dan Kirsten Gillibrand meminta Cuomo, juga dari Demokrat, untuk meletakkan jabatan.

"Laporan dari jaksa agung saat ini menguatkan keterangan para wanita pemberani yang maju untuk berbagi kisah mereka," kata Schumer dan Gillibrand.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona, AS Belum Tutup Penerbangan dari Inggris, Gubernur New York Marah-marah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com