Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Agustus dalam Sejarah: Hitler Resmi Jadi "Fuhrer", Diktator Absolut Jerman pada 1934

Kompas.com - 02/08/2021, 15:27 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Konsepnya Fuhrer sebagai diktator absolut yang akan membawa persatuan bagi rakyat Jerman dan memimpin "ras Arya" ke supremasi dunia, juga ditulisnya dengan percaya diri.

Tekanan politik membuat calon pelukis yang tak jadi meneruskan cita-citanya ini akhirnya keluar penjara. Depresi Besar pada 1929 membawa peluang baru bagi Nazi untuk memperkuat kekuasaan.

Hitler dan para pengikutnya pun segera mengatur ulang partai sebagai gerakan massa yang fanatik. Mereka pun memenangkan dukungan finansial dari para pemimpin bisnis.

Dalam pemilihan tahun 1930, Nazi memenangkan enam juta suara, menjadikan partai tersebut terbesar kedua di Jerman.

Dua tahun kemudian, Hitler menantang Paul von Hindenburg sebagai presiden, tetapi presiden berusia 84 tahun itu mengalahkan Hitler dengan dukungan koalisi anti-Nazi.

Baca juga: Kekejaman Holocaust Nazi, Korban Dikemas Seperti Sarden di Kamar Gas

Masih dilansir History, Presiden Jerman Hindenburg setuju lantas menjadikan Hitler sebagai kanselir pada Januari 1933, dengan harapan Hitler dapat ditundukkan sebagai anggota kabinetnya.

Namun, Hindenburg tampaknya meremehkan Hitler. Sebagai kanselir baru, Hitler memanfaatkan pembakaran gedung Reichstag (parlemen) sebagai dalih untuk mengadakan pemilihan umum.

Polisi di bawah Nazi Hermann Goering menekan banyak oposisi partai sebelum pemilihan. Nazi langsung memenangkan mayoritas. Hitler pun mengambil alih kekuasaan diktator melalui Undang-Undang Pemberdayaan.

Hitler segera mulai menangkap dan mengeksekusi lawan politik, bahkan membersihkan organisasi paramiliter SA milik Nazi untuk mendapatkan dukungan tentara Jerman.

Kematian Presiden Hindenburg pada 2 Agustus 1934 akhirnya menjadikan Hitler berada di puncak.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Adolf Hitler Bunuh Diri di Bunker Bawah Tanah

Dirinya menyatukan jabatan kanselir dan presiden di bawah gelar baru, yakni "Fuhrer".

Ketika ekonomi membaik, dukungan rakyat untuk rezim Hitler semakin kuat. Kultus pemujaan Fuhrer pun terus disebarkan oleh para ahli propagandanya.

Dan selanjutnya sudah bisa ditebak. Jerman dibawa ke era baru oleh "The Fuhrer", era mencekam yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, tercetak dengan tinta merah darah dalam buku sejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com