Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Agustus dalam Sejarah: Hitler Resmi Jadi "Fuhrer", Diktator Absolut Jerman pada 1934

Kompas.com - 02/08/2021, 15:27 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Kumis khas, rambut khas, ditambah kebengisan yang khas. Dialah Adolf Hitler, diktator Jerman yang berkuasa untuk pertama kalinya pada 2 Agustus 1934--atau tepat 87 tahun yang lalu.

Kepemimpinan Hitler dimulai pasca-kematian Presiden Jerman Paul von Hindenburg. Dengan gelar "Fuhrer", Hitler lantas memerintah Jerman tanpa tedeng aling-aling.

Fasisme yang diusungnya, didukung penuh Nazi, partai berideologi totalitarian Jerman yang dibentuknya.

Baca juga: Serba-Serbi Tempat Kelahiran Adolf Hitler di Austria

Hitler lahir di Braunau am Inn, Austria, pada 1889.
Semasa muda, dia bercita-cita menjadi pelukis--yang sayangnya kurang berhasil dan menerima sedikit sekali pengakuan publik.

Andaikata berhasil, lukisan seperti apa yang bakal jadi mahakarya Hitler?

Atau, pertanyaan yang lebih penting, apakah kalau takdir membawa Hitler menjadi pelukis, akankah nyawa ratusan ribu Yahudi Jerman bisa terselamatkan?

Ini adalah pertanyaan sia-sia karena Hitler, telah melukis takdirnya sendiri, dengan kuas darah manusia dalam salah satu tragedi Holocaust paling mengerikan sepanjang sejarah.

Dilansir History, pada 1913, Hitler muda pindah ke Kota Munich Jerman, tepatnya di negara bagian Bavaria.

Jalan hidupnya nyatanya bukan kuas dan cat, karena dia langsung memegang senjata pasca-diterima sebagai tentara Jerman dalam Perang Dunia I.

Dirinya lantas bergabung dengan Partai Buruh Jerman. Keberanian dan kemampuan--serta kelicikannya--membuatnya mampu menjalankan propaganda, yang membuat bisa mengambil alih kepimpinan partai.

Hitler pun mengubah nama organisasi menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (partai Buruh Sosialis Nasional Jerman), yang disingkat menjadi Nazi.

Partai ini mengadopsi simbol kuno swastika sebagai lambangnya.

Baca juga: Muncul Coretan Swastika Nazi di Lift Kemenlu AS, Isu Keamanan Mengemuka

Pada November 1923, Nazi meluncurkan Bir Hall Putsch, yang definisi sederhananya adalah upaya merebut pemerintah Jerman secara paksa.

Hitler berharap revolusi nasionalisnya di Bavaria menyebar ke tentara Jerman yang tidak puas. Tapi, dirinya ditangkap karena dituduh berkhianat dan mendekam di jeruji besi selama lima tahun.

Di sanalah otobiografi kontroversialnya, "Mein Kampf" lahir. Ideologi anti-Semit, anti-Marxis, rencana penaklukkan, semuanya dituliskan di sana.

Bagaimana pemimpin Nazi ini meninggal masih banyak dipertanyakan.GETTY IMAGES Bagaimana pemimpin Nazi ini meninggal masih banyak dipertanyakan.

Konsepnya Fuhrer sebagai diktator absolut yang akan membawa persatuan bagi rakyat Jerman dan memimpin "ras Arya" ke supremasi dunia, juga ditulisnya dengan percaya diri.

Tekanan politik membuat calon pelukis yang tak jadi meneruskan cita-citanya ini akhirnya keluar penjara. Depresi Besar pada 1929 membawa peluang baru bagi Nazi untuk memperkuat kekuasaan.

Hitler dan para pengikutnya pun segera mengatur ulang partai sebagai gerakan massa yang fanatik. Mereka pun memenangkan dukungan finansial dari para pemimpin bisnis.

Dalam pemilihan tahun 1930, Nazi memenangkan enam juta suara, menjadikan partai tersebut terbesar kedua di Jerman.

Dua tahun kemudian, Hitler menantang Paul von Hindenburg sebagai presiden, tetapi presiden berusia 84 tahun itu mengalahkan Hitler dengan dukungan koalisi anti-Nazi.

Baca juga: Kekejaman Holocaust Nazi, Korban Dikemas Seperti Sarden di Kamar Gas

Masih dilansir History, Presiden Jerman Hindenburg setuju lantas menjadikan Hitler sebagai kanselir pada Januari 1933, dengan harapan Hitler dapat ditundukkan sebagai anggota kabinetnya.

Namun, Hindenburg tampaknya meremehkan Hitler. Sebagai kanselir baru, Hitler memanfaatkan pembakaran gedung Reichstag (parlemen) sebagai dalih untuk mengadakan pemilihan umum.

Polisi di bawah Nazi Hermann Goering menekan banyak oposisi partai sebelum pemilihan. Nazi langsung memenangkan mayoritas. Hitler pun mengambil alih kekuasaan diktator melalui Undang-Undang Pemberdayaan.

Hitler segera mulai menangkap dan mengeksekusi lawan politik, bahkan membersihkan organisasi paramiliter SA milik Nazi untuk mendapatkan dukungan tentara Jerman.

Kematian Presiden Hindenburg pada 2 Agustus 1934 akhirnya menjadikan Hitler berada di puncak.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Adolf Hitler Bunuh Diri di Bunker Bawah Tanah

Dirinya menyatukan jabatan kanselir dan presiden di bawah gelar baru, yakni "Fuhrer".

Ketika ekonomi membaik, dukungan rakyat untuk rezim Hitler semakin kuat. Kultus pemujaan Fuhrer pun terus disebarkan oleh para ahli propagandanya.

Dan selanjutnya sudah bisa ditebak. Jerman dibawa ke era baru oleh "The Fuhrer", era mencekam yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, tercetak dengan tinta merah darah dalam buku sejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com