Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Korea Selatan Sebut Atlet Iran Teroris, Tagar #SouthKoreaRacist Trending di Twitter

Kompas.com - 01/08/2021, 17:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Tagar #SouthKoreaRacist trending di Twitter, setelah atlet Korea Selatan menyebut atlet Iran sebagai teroris.

Dunia maya menyoroti ucapan Jin Jong-oh setelah dia harus pulang lebih awal, setelah gagal dalam babak kualifikasi cabang olahraga menembak di Olimpiade Tokyo.

Turun di nomor 10 meter air pistol, Jin harus merelakan medali emas jatuh ke tangan penembak bernama Javad Foroughi.

Baca juga: Sebut Lawannya dari Iran Teroris, Atlet Korea Selatan Ini Minta Maaf

"Bagaimana bisa teroris memenangkan emas? Hal paling konyol dan membingungkan," ucap Jin kepada reporter di Bandara Seoul, dikutip Korea Times.

Ucapan Jin itu merujuk kepada temuan bahwa Foroughi merupakan anggota Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), sayap militer elite di Iran.

Ucapan Jin itu menuai kontroversi, dengan tagar #SouthKoreaRacist menjadi trending bagi pengguna Twitter Indonesia.

Salah satu akun mengunggah meme dua sosok pria dengan bendera Korea Selatan menangis disertai tagar #StopAsianHate.

Tetapi di gambar kedua, pria dengan bendera "Negeri Ginseng" tersebut menyindir negara Asia Tenggara dengan kalimat "Hahaha, You Slave Race".

Jin Jong-oh, peraih empat medali emas Olimpiade langsung menyampaikan permintaan maaf di media sosialnya pasca-komentarnya viral.

Baca juga: Jaringan TV Korea Selatan Minta Maaf Setelah Pakai Ikon dan Keterangan Tak Pantas dalam Olimpiade Tokyo 2020

"Saya meminta maaf kepada Foroughi. Saya menghormati juara Olimpiade," kata Jin Jong-oh dalam unggahannya Sabtu (31/7/2021) diwartakan Korea Times.

Dia mengaku salah karena pernyataannya sampai menuai kontroversi, dan tidak memilih setiap kata dengan hati-hati.

Sebelumnya, jaringan televisi "Negeri Ginseng" meminta maaf karena pakai ikon dan keterangan tak pantas di pembukaan Olimpiade Tokyo.

Kanal televisi MBC menggunakan pizza untuk menggambarkan Italia, kerusuhan untuk Haiti, hingga ikan salmon untuk menggambarkan Norwegia.

Baca juga: Haiti: Permintaan Maaf Jaringan TV Korea Selatan “Tidak Cukup” soal Deskripsi Negara di Pembukaan Olimpiade

Pihak kanal langsung memberi penjelasan dan meminta maaf kepada negara yang tersinggung dengan penayangan mereka.

Pemerintah Haiti merespons dengan menyatakan, permintaan maaf dari MBC tidaklah cukup karena sudah merusak citra mereka.

"Permintaan maaf mereka tidak cukup. Namun, insiden itu tidak akan mengalihkan perhatian para atlet yang telah berusaha tanpa lelah selama bertahun-tahun untuk sampai ke Olimpiade," ujar Menteri Luar Negeri Claude Joseph.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com