Pemerintah Australia telah mengumumkan sejumlah bantuan untuk Indonesia, termasuk memberikan jutaan vaksin AstraZeneca dari pasokan dalam negerinya.
Tapi Jemma Purdey, Adjunct Fellow di Monash University dan Deakin University mengatakan bahwa meski bantuan dari Pemerintah Australia tersebut bagus, itu tak akan cukup.
"Besarnya masalah Indonesia sangat luar biasa," ujar Jemma.
"Kita setiap hari mendengar berita bagaimana Indonesia mengalami kesulitan, juga cerita-cerita dari teman kita yang sakit dan meninggal," sambung Jemma.
Baca juga: Nasib Pengungsi di Rakhine Myanmar di Tengah Pandemi Covid-19
Jemma bersama rekan-rekan akademisi di Australia juga telah mengeluarkan petisi online yang ditujukan kepada Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT).
"Kita sempat gregetan menunggu Pemerintah Australia untuk bertindak. Jadi semacam dorongan bagi mereka melakukan sesuatu," ujar Jemma yang fasih berbahasa Indonesia.
Jemma mengatakan, meski Indonesia sangatlah dekat dengan Australia, tapi seringkali dilupakan.
"Saya rasa di saat Indonesia sedang butuh bantuan, kita sebagai orang di Australia benar-benar harus mengulurkan tangan dan berpikir bagaimana kita bisa membantu mereka," tutur Jemma.
Baca juga: Biden Siapkan Insentif Vaksin Covid-19 Rp 1,4 Juta untuk Warganya
Jemma mengungkapkan bahwa kepentingan Indonesia adalah juga kepentingan Australia.
"Kita harus memastikan Indonesia pulih dari krisis Covid-19 dan bisa keluar sebagai negara yang sehat. Kalau kita berpikir sepeti itu, pastinya akan menguntungkan juga bagi Australia," kata Jemma.
Australia dan Indonesia adalah mitra dari perdagangan komprehensif yang sudah dimulai sejak Juli tahun lalu.
Kelompok akademisi di Australia juga tidak tinggal diam, mereka menggalang dana untuk tenaga kesehatan Indonesia, terutama di Jawa Timur.
Baca juga: Luncurkan Kampanye Dosis Ketiga Vaksin Covid-19, Israel Jadi Tempat Percobaan
Menurut data lembaga independen Lapor Covid-19, sudah lebih dari seribu tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dunia di saat pandemi, kebanyakan adalah dokter.
"Kita mencoba untuk memberikan bantuan kepada mereka dan keluarganya, juga bagi mereka yang sakit, yang tidak bisa bekerja."
Mereka bekerja sama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk menyalurkan bantuan dana dan medis, juga paket bantuan lainnya.
Hingga saat ini mereka sudah mengumpulkan uang lebih dari Rp 50 juta.
Baca juga: Cerita Diaspora Indonesia Selama Lockdown Gelombang Ketiga Covid-19 di Myanmar
Sejumlah organisasi dan kelompok lainnya di New South Wales, Australia Selatan juga banyak yang melakukan sejumlah kegiatan untuk menggalang dana membantu Indonesia.
Termasuk dari sejumlah warga diaspora Indonesia di Australia.
"Ini menjadi panggilan untuk membantu salah satu tetangga terdekat kita," ujar Santi.
Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Jepang Bakal Perpanjang Status Darurat di Tokyo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.