Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Xi Jinping, Langkah Pangeran yang Terbuang Menuju Puncak Kekuasaan China

Kompas.com - 27/07/2021, 11:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Xi Jinping adalah pemimpin tertinggi di Partai Komunis China dan Presiden Republik Rakyat China.

Sebagai anak dari seorang elite Partai Komunis China (PKC), masa depan Xi Jinping kecil yang semula terlihat “mudah” tiba-tiba berubah setelah ayahnya dilengserkan.

Namun masa-masa sulit di “pengasingan” justru menempanya. Dia berhasil kembali ke jajaran kekuasaan China secara bertahap dan terus naik. Pada 2013, Xi terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis, Ketua Komisi Militer dan Presiden Republik Rakyat China.

Meskipun ia mendapat kritik atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan peraturan ekonomi yang mengganggu, Xi juga melanjutkan kebangkitan negara itu sebagai negara adidaya global.

Nama dan filosofinya ditambahkan ke konstitusi partai pada 2017. Tahun berikutnya dia berhasil mendorong penghapusan batasan masa jabatan presiden.

Baca juga: Dalam Pembicaraan Tingkat Tinggi, China Tuduh AS Lakukan Penindasan

Pangeran terbuang

Xi Jinping lahir pada 15 Juni 1953, di Beijing, China, dari pasangan Xi Zhongxun dan Qi Xin. Dia memiliki dua kakak perempuan, Qiaoqiao dan An'an.

Ayahnya berkedudukan baik di Partai Komunis China, dan merupakan kawan dari pendiri Komunis China, Mao Tse-tung.

Tak heran jika sejak awal Xi sudah dianggap sebagai “pangeran”, yang ditakdirkan untuk naik dalam pemerintahan karena status keluarganya.

Tapi, takdir Xi berubah ketika ayahnya dilengserkan dari kekuasaan pada 1962. Masa-masa sulit hidupnya pun dimulai.

Pada 1966, Mao meluncurkan Revolusi Kebudayaan. Gerakan sosial politik itu bertujuan melestarikan ideologi Komunis "sejati", dan membersihkan sisa-sisa masyarakat kapitalis.

Semua pendidikan formal pada waktu itu dihentikan. Xi yang belajar di sekolah menengah, dikirim untuk bekerja di desa pertanian terpencil selama tujuh tahun. Selama masa itu, dia melakukan pekerjaan kasar sebagai buruh dan hidup dari bubur beras.

Presiden China itu disebut sering berbicara tentang bagaimana dikirim ke pedesaan untuk tinggal di gua saat remaja membuatnya tangguh.

Di sana Xi tumbuh baik secara fisik maupun mental. Dianggap lemah ketika dia pertama kali tiba, dia tumbuh kuat dan mengembangkan hubungan baik dengan penduduk desa. Meskipun Revolusi Kebudayaan gagal, Xi muncul dengan rasa idealisme dan pragmatisme.

Baca juga: Mengungkap Kanibalisme Brutal di Era Awal Komunis China Tahun 60-an

Bangkit di Partai Komunis

Mao meninggal pada 1976, dan Keluarga Xi bersatu kembali tetapi Xi Jinping kembali lebih setia kepada Partai Komunis China daripada sebelumnya.

Langkah Xi untuk bergabung ke partai beberapa kali dijegal, karena pendirian ayahnya. Dia akhirnya diterima kembali pada 1974, dan bekerja keras untuk naik ke puncak

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com