Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali ke Tibet sejak Jadi Presiden China, Ini Agenda Xi Jinping

Kompas.com - 24/07/2021, 07:38 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

Kunjungan Xi mungkin bertepatan dengan peringatan 70 tahun kesepakatan 17 poin, yang secara tegas menetapkan kendali China atas Tibet.

Dalai Lama mengatakan dia dipaksa menandatangani dokumen itu dan sejak itu menolaknya.

Baca juga: Dataran Tinggi Tibet Ternyata Pernah Punya Hutan Subtropis, Ini Buktinya...

Agenda ini juga terjadi di tengah memburuknya hubungan antara China dan India, yang berbagi perbatasan panjang yang disengketakan dengan Tibet.

Tahun lalu, bentrokan terjadi antara pasukan India dan China di sepanjang perbatasan dataran tinggi. Kejadian yang memakan korban itu secara dramatis mengubah hubungan dua tetangga bersenjata nuklir itu.

Hal itu tampaknya telah mendorong Perdana Menteri India, Narendra Modi, untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada Dalai Lama pada hari ulang tahunnya bulan ini di Twitter.

Modi juga mengatakan telah berbicara dengan Dalai Lama melalui telepon. Ini adalah pertama kalinya Modi secara terbuka mengonfirmasi berbicara dengan Dalai Lama sejak menjadi perdana menteri pada 2014.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok advokasi Kampanye Internasional untuk Tibet menyebut kunjungan Xi sebagai “indikasi seberapa krusial Tibet diperhitungkan dalam pertimbangan kebijakan China”.

Kunjungan yang diselenggarakan, “tanpa liputan media pemerintah secara langsung, menunjukkan bahwa Tibet terus menjadi masalah sensitif, dan bahwa pihak berwenang China tidak memiliki kepercayaan pada legitimasi mereka di antara orang-orang Tibet,” kata kelompok yang berbasis di Washington DC kepada Guardian.

Baca juga: Presiden Xi Jinping Siapkan Langkah untuk Cegah Separatisme di Tibet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com