Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran Penyebaran Covid-19 Varian Delta Semakin Meningkat di AS, Kata Survei Terbaru

Kompas.com - 20/07/2021, 10:14 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jajak pendapat terbaru menyebut, warga AS semakin khawatir akan penyebaran Covid-19 varian delta.

Mereka juga mengkhawatirkan penanganan varian virus baru ini, yang sejauh ini terus diupayakan Presiden AS Joe Biden dan jajarannya.

Dilansir The Hill, ini jadi hasil survei terbaru CBS-YouGov, yang diterbitkan selama akhir pekan lalu.

Baca juga: Beda Gejala Covid-19 dari Strain Awal, Varian Alpha, Beta, dan Delta

Mereka menemukan bahwa 62 persen orang mengaku khawatir dengan varian delta, yang sekarang menjadi strain dominan di AS.

48 persen di dalamnya termasuk orang yang mengindikasikan bahwa mereka tidak divaksinasi, sebagian atau sepenuhnya.

Sementara, 72 persen warga AS yang divaksinasi mengatakan, mereka khawatir tentang varian delta.

Untuk masalah vaksinasi, responden yang mengatakan bahwa mereka tidak divaksinasi, 53 persen menyatakan alasan mereka menolak vaksinasi adalah "khawatir akan efek sampingnya".

Baca juga: 11 Negara yang Berencana atau Sudah Memutuskan Mencampurkan Dosis Vaksin Covid-19, Termasuk Indonesia

Di sisi lain, pejabat kesehatan federal telah berulang kali mengatakan bahwa ketiga vaksin yang digunakan di AS, aman dan efektif dalam memerangi virus corona dan varian delta.

Biden pun telah berjanji untuk bekerja lebih keras sepanjang musim panas, untuk memerangi informasi yang salah tentang vaksin virus corona dan lakukan vaksinasi lebih banyak secara nasional.

Pada Minggu (19/7/2021), ahli Bedah Umum Vivek Murthy mengatakan bahwa AS melihat "proliferasi informasi yang salah secara online" yang mengarah pada penurunan tingkat vaksinasi nasional sejak musim semi.

"Kami masih melihat penyebaran informasi yang salah secara online, dan kami tahu bahwa informasi yang salah tentang kesehatan membahayakan kesehatan orang. Itu merenggut nyawa mereka," katanya.

Baca juga: 99,5 Persen Orang Meninggal karena Tidak Vaksin Covid-19

Sepanjang garis partisan, 57 persen dari Partai Republik dalam jajak pendapat CBS-YouGov, mengatakan bahwa Biden terlalu fokus untuk membuat orang divaksinasi.

Hanya 35 persen Demokrat yang mengatakan hal yang sama.

Sementara itu, 84 persen dari Demokrat mengatakan mereka berencana untuk divaksinasi penuh, dibandingkan dengan 62 persen dari Partai Republik, dan 67 persen dari independen.

Hampir 30 persen dari Partai Republik yang disurvei mengatakan mereka tidak akan divaksinasi.

Survei dilakukan oleh YouGov di antara 2.238 orang dewasa AS, antara 14 Juli dan 17 Juli. Survei ini memiliki margin kesalahan dengan presentase 2,4 poin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com