Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandidat Vaksin Covid-19 Medigen, Dapat Izin Penggunaan Darurat di Taiwan

Kompas.com - 20/07/2021, 06:26 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNA

TAIPEI, KOMPAS.com - Pemerintah Taiwan pada Senin (19/7/2021) menyetujui penggunaan darurat dan produksi kandidat vaksin Covid-19 Medigen Vaccine Biologics Corp.

Pemberian izin ini merupakan sebuah langkah besar dalam rencana pulau itu untuk mengembangkan vaksinnya sendiri, sebagai upaya perlindungan bagi warganya dari virus corona.

Baca juga: Situasi Covid-19 Mengkhawatirkan, Taiwan Segera Pulangkan Warganya dari Indonesia

Kandidat vaksin ini belum menyelesaikan uji klinis dan tidak ada data kemanjuran yang tersedia.

Tetapi Kementerian Kesehatan Taiwan mengatakan penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa antibodi yang dibuat oleh suntikan itu "tidak lebih buruk daripada" yang dibuat oleh vaksin AstraZeneca.

Medigen yang berbasis di Taiwan mengatakan bulan lalu sedang mencari otorisasi penggunaan darurat cepat dari pemerintah untuk kandidat vaksinnya, setelah menyelesaikan uji coba Fase 2 dengan aman.

Mengembangkan vaksinnya sendiri telah menjadi tujuan utama pemerintah Taiwan. Meskipun pemerintah pulau ini juga telah memesan sekitar 20 juta suntikan dari Moderna, AstraZeneca dan skema pembagian global Covax.

Kementerian kesehatan Taiwan mengatakan tidak ada masalah keamanan utama selama uji klinis kandidat vaksin Medigen di Taiwan.

Ia menambahkan bahwa Medigen harus menyajikan laporan bulanan tentang keamanan untuk kandidat vaksin, MVC-COV1901.

Kandidat Vaksin Covid-19 itu dirancang untuk orang berusia di atas 20 tahun, yang akan mendapatkan dua suntikan dalam jarak 28 hari.

Baca juga: Bantu Hadapi Covid-19, Taiwan Beri 200 Mesin Penghasil Oksigen untuk Indonesia

Menurut, Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung dengan persetujuan penggunaan darurat, sekarang perusahaan kini memerlukan waktu untuk meningkatkan produksinya.

"Seharusnya ada sedikit pasokan yang tersedia pada Agustus," tambahnya melansir CNA pada Senin (19/7/2021).

Chen mengatakan pemerintah Taiwan "mendorong" produsen untuk menyerahkan laporan kemanjuran dari uji klinis lebih lanjut dalam satu tahun, mengacu pada uji coba yang mirip dengan uji coba Fase 3.

Saham Medigen ditutup turun 1,35 persen pada Senin (19/7/2021) sebelum pengumuman tersebut, dibandingkan dengan penurunan 0,6 persen di pasar yang lebih luas.

Vaksin protein rekombinan ini dikembangkan bekerja sama dengan National Institutes of Health di Amerika Serikat (AS).

Pemerintah Taiwan pada Mei menandatangani kesepakatan dengan Medigen, dan perusahaan lain yang mengembangkan vaksin domestik, UBI Pharma, untuk masing-masing 5 juta dosis, dan memiliki perjanjian untuk masing-masing 5 juta lagi, dengan total 20 juta suntikan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com