PRAHA, KOMPAS.com - Presiden Uni Eropa merespons skandal spyware Pegasus buatan Israel yang menyadap hingga 50.000 ponsel.
Kepada wartawan di Praha, Republik Ceko, Ursula von der Leyen menyebut tuduhan itu harus diverifikasi.
Baca juga: Pegasus, Spyware Rancangan Perusahaan Israel Retas Banyak Jurnalis dan Aktivis di Dunia
"Tetapi jika kabar itu ternyata terbukti benar, maka jelas tidak bisa diterima," kata Von der Leyen.
Sejumlah media seperti The Washington Post, The Guardian, dan Le Monde mengabarkan Pegasus menyediakan spyware untuk pemerintah.
Piranti lunak buatan Israel itu memantau hingga 50.000 daftar nomor ponsel jurnalis, aktivis, pebisnis kakap, hingga politisi seluruh dunia.
Von der Leyen, yang tengah mengenalkan paket bantuan Covid-19 Ceko senilai 7 miliar euro mengecam serangan terhadap ponsel jurnalis.
"Kebebasan pers merupakan inti utama Uni Eropa," tegasnya seperti diberitakan AFP Senin (19/7/2021) seusai bertemu Perdana Menteri Ceko Andrej Babis.
Produsen Pegasus NSO Group menjadi sorotan pada 2016, setelah dituding memantau sosok yang mengasingkan diri di Uni Emirat Arab.
Perusahaan yang didirikan oleh Shalev Julio dan Omri Lavie tersebut membantah sudah mengintai 50.000 ponsel.
Baca juga: 50.000 Nomor Telepon Dipantau Spyware Pegasus Buatan Israel, Mayoritas Jurnalis dan Aktivis
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.