"Pembukaan lockdown yang dimulai buruh harian, buruh pabrik, dan pekerja bangunan supaya orang yang kerja harian ada pemasukan," katanya.
Sepekan memasuki masa pelonggaran, kata Tjandra, baru diikuti dengan pembukaan aktivitas perniagaan di berbagai pertokoan.
Baca juga: Pertama Kalinya, India Catatkan Kurang dari 1.000 Kematian Harian Covid-19
Pada Februari 2021 sebelum tsunami Covid-19, tes yang dilakukan per hari berkisar 700.000-800.000.
"Begitu ada peningkatan kasus, jumlah tes dinaikkan secara amat besar-besaran dan mencapai lebih dari dua juta tes seharinya pada Mei 2021."
Tjandra menerangkan, pengujian Covid-19 punya tiga manfaat yang sangat penting.
Pertama, yang positif dapat ditangani dari aspek kesehatannya.
Kedua, pasien dapat diisolasi atau dikarantina mandiri atau dirawat sesuai kebutuhan.
Ketiga, dapat diputus rantai penularan dari yang positif ke masyarakat di sekitarnya.
"Tentu saja sesudah tes, harus diikuti dengan kegiatan telusur yang masif pula," imbuh Tjandra.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Ibu Kota India Mulai Turun, Pelonggaran Lockdown Perlahan Diterapkan
Poin ketiga yang berandil meredakan tsunami Covid-19 India adalah vaksinasi.
Begitu kasus meningkat, India juga melakukan vaksinasi secara besar-besaran dan jumlahnya meningkat amat tajam hampir 15 kali lipat dalam empat bulan.
Dalam sehari, kata Tjandra, vaksinasi virus corona di India dapat mencapai 8 juta orang dari total populasi sekitar 1,3 miliar penduduk.
"Tentu saja selain ketiga upaya besar ini, pelayanan kesehatan juga amat diperkuat di India pada bulan-bulan yang kasusnya amat tinggi."
New York Times pada 6 Juli 2021 melaporkan, India juga menutup ekspor vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.