Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Banjir Bandang Eropa: 60 Orang Tewas, Puluhan Masih Hilang

Kompas.com - 16/07/2021, 10:53 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com – Banjir bandang yang menerjang beberapa wilayah di Jerman dan Belgia menyebabkan sekitar 60 orang tewas dan puluhan orang dinyatakan hilang.

Banjir bandang tersebut terjadi pada Kamis (15/7/2021) yang dipicu oleh hujan lebat. Air bah menerjang jalanan, menyapu mobil-mobil, dan meruntuhkan beberapa rumah.

"Saya berduka atas mereka yang kehilangan nyawa dalam bencana ini," kata Kanselir Jerman Angela Merkel saat di berkunjung ke Washington, AS, pada Kamis.

Baca juga: Bencana Banjir Bandang Jerman, Sedikitnya 11 Orang Tewas, 70 Lainnya Hilang

Berbicara bersama Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Merkel berujar bahwa hatinya tertuju pada semua orang yang kehilangan anggota keluarga mereka.

Biden juga menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban tewas dan kehancuran akibat banjir bandang di Eropa.

"Hati kami tertuju pada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai," kata Biden.

Pihak berwenang Jerman, mengatakan sedikitnya 30 orang tewas di negara bagian Rhine-Westphalia Utara akibat banjir bandang.

Baca juga: Ibu Kota Inggris Tergenang Banjir, Sejumlah Faktor Ini Dituding Jadi Biang Masalahnya

Selain itu, sebanyak 28 orang dilaporkan tewas akibat banjir bandang di negara bagian Rhineland-Palatinate di selatan.

Sementara di Belgia, sebanyak delapan orang dilaporkan tewas akibat banjir bandang juga.

Selama berapa hari terkahir, curah hujan yang tinggi dan badai terjadi di beberapa wilayah di Eroba barat.

Kondisi tersebut membuat sungai-sungai dan waduk-waduk meluap hingga akhirnya memicu banjir bandang.

Baca juga: 7 Kota Besar di Dunia yang Diprediksi Alami Banjir Parah pada 2050


Di antara wilayah Jerman yang paling parah terkena dampak banjir bandang adalah Schuld. Di sana, beberapa rumah runtuh dan puluhan orang masih dinyatakan hilang.

Di Eifel, Jerman, operasi penyelamatan terhambat oleh parahnya banjir serta pemadaman telepon dan internet.

Beberapa desa menjadi puing-puing karena rumah bata dan kayu tua tidak dapat menahan aliran air bah. Derasnya banjir kerap menyeret pohon dan puing-puing lainnya.

Skuadron Insinyur Sipil ke-52 dan beberapa sukarelawan dari pangkalan udara AS di Spangdahlem, Jerman, ikut terjun menangani air bah di sana.

Baca juga: Dituduh “Bajak” Pesawat Ryanair, Pemerintah Belarus Banjir Kecaman

Mereka mengisi dan mendistribusikan ratusan karung pasir untuk membantu melindungi rumah dan sejumlah bisnis di daerah itu dari terjangan banjir bandang.

Di Belgia, Sungai Vesdre meluap dan mengalirkan air ke jalan-jalan Pepinster.

Di Liege, Belgia, Sungai Meuse meluap pada Kamis. Wali kota meminta orang yang tinggal di dekat sungai untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen berjanji untuk membantu dan Paus Fransiskus mengirimkan belasungkawa.

Baca juga: Politikus India Sebut Virus Corona Berhak Hidup, Langsung Banjir Kecaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com