Keduanya memainkan peran penting dalam upaya perang melawan sekutu di Perang Dunia II.
Baca juga: China Masih Tahan Izin Terbang Kembali Pesawat Boeing 737 Max
Perang pun berakhir. Komitmen Boeing merancang pesawat militer tak pernah surut.
Mulai dari pesawat enam mesin B-47 Startojet yang dibuat pada 1947, sampai pesawat dengan delapan mesin B-52 Stratofortress pada 1952.
Di sisi lain, Douglas dan Lockheed, saingan utama Boeing, justru mengalahkan Boeing dalam penerbangan komersial.
Akhirnya, demi tetap berjaya di angkasa, Boeing, pada 1958, berhasil membuat pesawat dengan empat mesin tipe 707 dan masuk ke layanan komersial dengan rute trans-Atlantik Utara.
Pesawat itu dengan cepat menarik minat banyak penumpang karena penerbangannya hanya memakan waktu singkat serta perjalanan lebih mulus.
Perkembangan 707 kemudian diikuti oleh 727 trijet dan 737 twinjet yang mengudara masing-masing pada 1964 dan 1968.
Tipe 737 kemudian dikembangkan lagi menjadi keluarga pesawat modern hingga akhirnya menjadi pesawat komersial terlaris di dunia pada akhir abad ke-20.
Baca juga: Boeing Targetkan Pesawat Komersial 100 Berbahan Bakar Berkelanjutan Pada 2030
Sejarah pun berlanjut.
Setelah proses panjang, pada 2014, NASA memberikan kontrak pesawat luar angkasa komersial pada Boeing untuk menyelesaikan pengembangan pesawat ruang angkasa CST-100.
Boeing pun tak hanya berjaya di angkasa, tetapi juga di luar angkasa--melebihi mimpi awal Tuan Boeing, seorang pedagang kayu biasa yang tak pernah membayangkan perusahaannya bisa mencapai antariksa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.