BEIJING, KOMPAS.com - China belum memberikan izin terbang kembali pesawat Boeing 737 Max dengan mempertimbangkan masih adanya masalah keamanan utama.
Wakil kepala regulator penerbangan negara China, Dong Zhiyi pada Senin (1/3/2021) mengatakan China belum dapat mengikuti beberapa negara lain yang telah mengizinkan pesawat Boeing 737 terbang lagi.
Melansir Al Jazeera pada Senin (1/3/2021), Dong Zhiyi mengatakan bahwa China masih akan melakukan peninjauan akhir terhadap pesawat Boeing 737 Max, setelah masalah ditanganin sepenuhnya.
Baca juga: Boeing 737 MAX Uji Terbang Lagi, Keluarga Korban Lontarkan Kritik
Dong Zhiyi mengatakan dalam konferensi pers di Beijing bahwa pihak berwenang Cihna telah "berkomunikasi sepenuhnya" dengan Boeing dan Adminstrasi Penerbangan Federal.
China adalah pasar penting bagi pesawat Boeing dan Max. Namun, China adalah negara pertama yang memberlakukan larangan penerbangan pesawat seri tersebut.
Tindakan larangan itu dilakukan otoritas China menyusul terjadinya beberapa kecelakaan yang melibatkan pesawat Boeing seri Max.
Baca juga: Pernah Jatuh di Indonesia dan Etiopia, Boeing 737 MAX Bisa Terbang Lagi di AS
Pada Maret 2019 terjadi kecelakaan di Ethiopia ayang menewaskan 157 orang.
Sebelumnya, pada Oktober 2018 telah terjadi kecelakaan pesawat Boeing jet Max yang dioperatori oleh maskapai Lion Air dari Indonesia, yang mana pesawat itu jatuh di Laut Jawa dan menewaskan 189 orang.
Kedua kasus pesawat Boeing 737 Max itu sebagian disebabakan karena perangkat lunak rusak, sehingga mendorong pesawat menukik.
Baca juga: Boeing 777 Mendarat Darurat di Moskwa karena Mesin Rusak
Setelah China memberlakukan larangan penerbangan pesawat Boeing Max, berbagai negara kemudian mengikuti langkah tersebut.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan