WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Boeing pada Jumat (22/1/2021) mengumumkan bahwa pihaknya menetapkan target untuk meningkatkan penggunaan keberlanjutan jangka panjang dalam penerbangan komersial.
Perusahaan tersebut berkomitmen pesawat komersialnya akan mampu dan tersertifikasi layak terbang menggunakan 100 persen bahan bakar berkelanjutan (sustainable aviation fuel) pada 2030 mendatang, seperti yang dilansir dari Xinhua News pada Sabtu (23/1/2021).
Sebelumnya, Boeing telah berhasil melakukan uji terbang dengan mengganti bahan bakar berbasis minyak bumi dengan bahan bakar yang 100 persen berkelanjutan guna mengatasi tantangan mendesak perubahan iklim, kata perusahaan itu.
Baca juga: 2 Pesawat Pengebom AS Dikabarkan Menuju Teluk Persia
Menurut Air Transport Action Group, Departemen Energi Amerika Serikat, dan beberapa studi ilmiah lainnya, bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan dapat mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) hingga 80 persen selama siklus hidup bahan bakar itu, dengan potensi mencapai 100 persen nantinya.
Bahan bakar penerbangan berkelanjutan dicampur langsung dengan bahan bakar jet konvensional hingga campuran 50:50, jumlah maksimum yang diizinkan berdasarkan spesifikasi bahan bakar saat ini, menurut Boeing.
Baca juga: 2 Pesawat Pengebom AS Dikabarkan Menuju Teluk Persia
Guna memenuhi komitmen penerbangan untuk mengurangi emisi karbon hingga 50 persen dari level 2005, pada 2050 mendatang pesawat membutuhkan kemampuan terbang menggunakan 100 persen bahan bakar penerbangan berkelanjutan jauh sebelum 2050, papar pengumuman itu.
"Industri dan pelanggan kami berkomitmen mengatasi perubahan iklim, dan bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan merupakan solusi paling aman dan terukur untuk mengurangi emisi karbon penerbangan dalam beberapa dasawarsa mendatang," ujar Presiden sekaligus CEO Boeing Commercial Airplanes Stan Deal.
Baca juga: Ban Pesawat Hilang saat Mendarat, Rupanya Jatuh di Permukiman Warga
"Dengan sejarah panjang inovasi dalam bahan bakar penerbangan berkelanjutan, sertifikasi armada pesawat kami untuk terbang dengan 100 persen bahan bakar berkelanjutan akan secara signifikan mendorong komitmen mendalam Boeing untuk berinovasi dan beroperasi guna mewujudkan dunia yang lebih baik," kata Chief Sustainability Officer Chris Raymond.
"Bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan telah terbukti, digunakan setiap hari, serta memiliki potensi paling cepat dan besar untuk mengurangi emisi karbon dalam waktu dekat dan jangka panjang ketika kita bekerja sama sebagai satu industri."
Baca juga: Pesawat Pengebom China Masuki Wilayah Taiwan, Taipei Siagakan Rudalnya
Boeing bekerja sama dengan beberapa maskapai penerbangan, produsen mesin, dan pihak-pihak lain untuk melakukan uji terbang menggunakan biofuel yang dimulai pada 2008, dan mendapat persetujuan untuk pemakaian bahan bakar berkelanjutan pada 2011.
Bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan dapat terbuat dari berbagai macam bahan baku, seperti tanaman yang tidak dapat dimakan, limbah pertanian dan kehutanan, limbah rumah tangga yang tidak dapat didaur ulang, gas lepasan pabrik industrial, dan sumber-sumber lainnya.
Baca juga: Boeing Max 737 Kembali Terbang Komersial, Setelah Dua Kecelakaan Tewaskan Ratusan Jiwa
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan