Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Informan Penegak Hukum AS Terkait dalam Plot Pembunuhan Presiden Haiti

Kompas.com - 14/07/2021, 15:26 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Beberapa orang yang terlibat dalam pembunuhan Presiden Haiti sebelumnya bekerja sebagai informan penegak hukum Amerika Serikat (AS), menurut orang-orang yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut.

Penyelidikan bersama dengan tim dari AS, kini dihadapkan dengan semakin banyak fakta yang menghubungkan "oknum-oknum" dari Florida dengan tersangka regu pembunuh.

Baca juga: Rekan Eks Tentara Kolombia Buka Suara Terkait Pembunuhan Presiden Haiti, Sebut Ada Konspirasi

Presiden Haiti Jovenel Moise tewas Rabu lalu (7/7/2021) dalam sebuah operasi yang menurut pihak berwenang Haiti melibatkan sedikitnya 28 orang.

Banyak dari mereka diduga tentara bayaran Kolombia yang disewa melalui sebuah perusahaan keamanan yang berbasis di Florida.

Setidaknya satu dari pria yang ditangkap sehubungan dengan pembunuhan oleh otoritas Haiti sebelumnya bekerja sebagai informan untuk Badan anti-Narkoba AS (DEA), kata DEA dalam sebuah pernyataan dalam menanggapi CNN dilansir pada Selasa (13/7/2021).

"Kadang-kadang, salah satu tersangka dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise juga menjadi sumber rahasia (informan) DEA," kata DEA dalam sebuah pernyataan.

Lebih lanjut menurut badan itu, setelah pembunuhan Presiden Moise, tersangka menghubungi kontaknya di DEA.

“Seorang pejabat DEA yang ditugaskan di Haiti kemudian mendesak tersangka untuk menyerah kepada otoritas lokal dan, bersama dengan pejabat Departemen Luar Negeri AS, memberikan informasi kepada pemerintah Haiti untuk membantu penyerahan dan penangkapan tersangka dan satu orang lainnya," kata DEA.

Baca juga: Aktivis Haiti Tolak Desakan AS untuk Gelar Pemilu di Tengah Krisis Kepemimpinan

DEA mengatakan mengetahui laporan bahwa beberapa pembunuh meneriakkan "DEA" pada saat serangan mereka.

Mengklarifikasi hal itu, badan Anti-Narkoba AS itu menyatakan tidak ada penyerang yang beroperasi atas nama badan tersebut.

Tersangka lain juga memiliki hubungan dengan AS, termasuk bekerja sebagai informan untuk FBI, kata orang-orang yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut.

Menanggapi laporan CNN, FBI mengatakan mereka tidak mengomentari informan, kecuali untuk mengatakan bahwa mereka menggunakan "sumber yang sah untuk mengumpulkan intelijen" sebagai bagian dari penyelidikannya.

Terduga dalang pembunuhan

Pihak berwenang pada Senin (12/7/2021) mengumumkan penangkapan seorang tersangka yang mereka katakan mengatur pembunuhan itu.

Christian Emmanuel Sanon (63 tahun), kelahiran Haiti, memasuki negara itu dengan jet pribadi pada Juni, menurut Kepala Polisi Leon Charles dalam konferensi pers.

Pihak berwenang Haiti mengatakan bahwa Sanon menyewa perusahaan CTU Security yang berbasis di Florida.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com