Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekan Eks Tentara Kolombia Buka Suara Terkait Pembunuhan Presiden Haiti, Sebut Ada Konspirasi

Kompas.com - 14/07/2021, 14:11 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BOGOTA, KOMPAS.com – Seorang mantan tentara Kolombia bernama Matias Gutierrez buka suara terkait sekelompok pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise.

Diberitakan sebelumnya, Moise dibunuh oleh sekelompok pria bersenjata di kediamannya pada pekan lalu.

Pihak berwenang Haiti mengatakan, para pelaku perupakan para pembunuh asing terlatih. Mereka terditi atas 26 orang Kolombia dan dua orang AS keturunan Haiti.

Baca juga: Aktivis Haiti Tolak Desakan AS untuk Gelar Pemilu di Tengah Krisis Kepemimpinan

Di antara para pelaku tersebut, sebanyak 17 di antaranya diduga merupakan mantan tentara Kolombia.

Kini, selang beberapa hari setelah insiden tersebut, Gutierrez buka suara terkait pembunuhan tersebut sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (14/7/2021).

Gutierrez bercerita bahwa dia adalah salah satu mantan tentara yang direkrut untuk pergi ke Haiti.

Dia mengaku, mereka direkrut bukan untuk membunuh melainkan untuk memberikan keamanan bagi Moise.

Baca juga: Presiden Haiti Jovenel Moise Dituduh Korup oleh Christian Emmanuel Sanon, Sebelum Dibunuh

Namun, ayah empat anak tersebut tidak jadi ikut rombongan itu berangkat ke Haiti bulan lalu karena dinyatakan positif Covid-19.

"Jika saya jadi pergi, saya mungkin akan mengalami apa yang terjadi dengan pasukan di sana," kata mantan penembak runduk tersebut kepada Reuters pada Senin (12/7/2021).

Gutierrez meyakini para bekas tentara yang direkrut tersebut tidak terlibat dalam pembunuhan Moise karena dia meyakini mereka terlatih dan merupakan orang-orang terhormat.

"(Para pembunuh) itu bukan bagian dari kami. Pasti ada konspirasi," tutur Gutierrez.

Baca juga: Presiden Haiti Jovenel Moise Tewas Dibunuh, AS Kirim Tim

"Mengapa? Karena mereka tidak melakukan penyerangan, mereka mendukung permintaan pasukan keamanan presiden,” tambah Gutierrez.

Beberapa kerabat dan rekan dari orang-orang Kolombia mengungkapkan keraguan mereka atas tudingan pihak berwenang Haiti.

Pasalnya, mereka yang direkrut untuk datang ke Haiti mengemban tugas menjaga keamanan dan dipekerjakan sebagai pengawal.

Gutierrez menunjukkan kepada Reuters chatting antara mereka via WhatsApp di mana dia mengatakan diskusi tentang pekerjaan itu.

Baca juga: Terduga Dalang Pembunuhan Jovenel Moise Ingin Menggantikannya Jadi Presiden Haiti

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com