Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Haiti Jovenel Moise Tewas Dibunuh, AS Kirim Tim

Kompas.com - 12/07/2021, 14:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - AS disebut bakal mengirim tim untuk membantu penyelidikan pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise.

Nantinya, delegasi itu akan menemui tiga politisi Haiti, masing-masing mengeklaim sebagai pemimpin sah.

Moise tewas dibunuh di kediaman pribadinya di Port-Au-Prince pada 7 Juli, dengan pelaku berjumlah 28 orang.

Baca juga: Polisi Haiti Tangkap Terduga Dalang Pembunuhan Presiden Jovenel Moise

Kepolisian setempat menyatakan, para pembunuh Moise disinyalir tentara bayaran, dengan mayoritas pensiunan militer Kolombia.

Istri Jovenel Moise, Martine, juga terluka dalam serangan itu dan dilarikan ke AS untuk menerima perawatan.

Martine yang sudah sadar menceritakan bagaimana suaminya "diberondong" peluru ketika pelaku memasuki rumah mereka dini hari waktu setempat.

Dia mengungkapkan bagaimana serangan berlangsung cepat, hingga sang Presiden Haiti "tak sanggup mengatakan apa pun".

Setelah serangan, pemerintah interim Haiti meminta bantuan agar AS maupun PBB menempatkan pasukannya untuk menjaga aset vital negara.

Awalnya, pemerintahan Presiden Joe Biden menolaknya. Tetapi, kini mereka memutuskan untuk mengamati lebih dekat situasinya.

Baca juga: Terduga Dalang Pembunuhan Jovenel Moise Ingin Menggantikannya Jadi Presiden Haiti

Media AS dilansir BBC Senin (12/7/2021) melaporkan, tim yang dikirim meliputi pejabat senior kehakiman dan keamanan.

Lebih lanjut, kepolisian Haiti pada Minggu (11/7/2021), mengumumkan menangkap terduga dalang pembunuhan.

Christian Emmanuel Sanon disebut berniat menggantikan Moise sebagai orang nomor satu negara Karibia tersebut.

Baca juga: Fakta Pembunuh Presiden Haiti Mulai Terkuak, Ini Detilnya

Menurut keterangan Kepala Polisi Leon Charles, Sanon datang ke Haiti menggunakan pesawat pribadi pada Juni.

Menurut klaim Charles, saat anggotanya menyerang balik, salah satu pembunuh disebut menelepon Sanon.

Berdasarkan laporan media AS, Sanon adalah seorang dokter terkemuka yang tinggal di Florida selama 20 tahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com