Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Haiti yang Tewas Dibunuh Awalnya Hendak Ditangkap Para Pelaku

Kompas.com - 10/07/2021, 16:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Presiden Haiti Jovenel Moise disebut awalnya hendak ditangkap para pelaku, sebelum ditembak mati.

Klaim itu keluar dari mulut dua warga AS keturunan Haiti yang ikut dalam kelompok bersenjata pembunuh Moise.

Hakim senior menyatakan, James Solages (35) dan Joseph Vincent (55) mengeklaim disewa sebagai penerjemah.

Baca juga: Pembunuhan Presiden Haiti: Warga AS dan Kolombia Diduga Terlibat

Hakim Clement Noel mengungkapkan, Solages sudah tinggal di Haiti selama sebulan. Sedangkan Vincent enam bulan.

Kepada harian lokal The Nouvelliste, Hakim Noel menuturkan bahwa keduanya disewa pembunuh lainnya menjadi penerjemah.

"Misi mereka adalah menahan Presiden Jovenel Moise berdasarkan mandat yang diberikan hakim, dan tak membunuhnya," kata Noel dilansir The Sun Jumat (8/7/2021).

Solages, yang tinggal di Fort Lauderdale, mendeskripsikan dirinya sebagai politisi pemula dan "agen diplomatik bersertifikat".

Dalam bio-nya disebutkan dia sempat bekerja sebagai staf keamanan Kedutaan Besar Kanada di Port-Au-Prince.

Dia dan Vincent ditahan bersama dengan 15 warga Kolombia, enam di antaranya mantan militer, pada Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Pembunuhan Presiden Haiti dan Misteri yang Menyelimuti...

Aparat Haiti sempat terlibat baku tembak dengan para pembunuh, dan berhasil menewaskan tiga di antaranya.

Moise, Presiden Haiti sejak 2017, tewas dibunuh di kediamannya pada Rabu dini hari waktu setempat (7/7/2021).

Sebelum dia ditembak mati, pada Februari sempat ada upaya pembunuhan terhadap dirinya. Namun bisa digagalkan.

Baca juga: Inilah Momen Terduga Pembunuh Presiden Haiti Babak Belur Dihajar Massa

Setelah serangan tersebut, pemerintah interim negara Karibia tersebut meminta bantuan pihak asing seperti AS.

Meski begitu, Washington hanya merespons dengan mengirimkan agen Badan Penyidik Federal (FBI) dan pejabat kementerian dalam negeri untuk membantu investigasi.

Kolombia, negara yang 15 warganya ditengarai sebagai pelaku pembunuhan, menugaskan direktorat intelijen untuk mendukung investigasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com