WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintahan Joe Biden menolak permohonan untuk membantu dan mengirimkan pasukan keamanan ke Haiti, setelah tragedi pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise.
Pejabat pemerintah Haiti memohon bantuan militer dari Presiden AS, untuk menjaga infrastruktur negara pada Jumat (9/7/2021).
Tujuannya untuk melindungi pelabuhan, bandara, cadangan bensin, dan instalasi penting lainnya saat negara jatuh dalam kekacauan setelah peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Rabu (7/7/2021).
Baca juga: Istri Presiden Haiti Ungkap Momen Saat Suaminya Tewas Diberondong Tembakan
Menteri urusan Pemilihan Umum Haiti Mathias Pierre mengatakan permintaan itu dibuat karena Biden dan Menteri Luar Negerinya Antony Blinken telah berjanji untuk membantu.
Sebuah surat dari kantor Perdana Menteri Claude Joseph kepada Kedutaan Besar AS di Haiti yang diperoleh Reuters, meminta pengiriman pasukan AS untuk membantu polisi nasional Haiti dalam mengamankan dan melindungi infrastruktur utama di seluruh negeri.
Menurut laporan Reuters, surat serupa juga dikirim ke kantor PBB di Haiti.
Baca juga: Presiden Haiti yang Tewas Dibunuh Awalnya Hendak Ditangkap Para Pelaku
Namun seperti yang dilansir dari The Sun pada Jumat (9/7/2021), seorang pejabat AS mengatakan "tidak ada rencana untuk memberikan bantuan militer AS saat ini".
Sementara, Haiti telah memiliki sejarah campur tangan militer Amerika yang tidak diinginkan.
Di Haiti, ketakutan nasional telah tumbuh karena kerusuhan dan gejolak politik, setelah serangan pembunuhan presiden Jovenel Moise yang dapat memicu krisis terburuk nasional dalam satu generasi.
Baca juga: Pembunuhan Presiden Haiti: Warga AS dan Kolombia Diduga Terlibat
Haiti telah diganggu oleh intrik politik dan kekerasan para gangster, ditambah krisis kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Pada Jumat (9/7/2021), juru bicara Kementerian Luar Negeri, Jalina Porter, mengatakan pada konferensi pers bahwa dia tidak dapat mengkonfirmasi permintaan Haiti tersebut.
Namun, sekretaris Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan bahwa Amerika Serikat akan mengirimkan senior FBI dan petugas keamanan negara ke ibu kota Port-au-Prince "sesegera mungkin" untuk membantu.
Baca juga: Pembunuhan Presiden Haiti dan Misteri yang Menyelimuti...
Polisi Haiti telah mengidentifikasi orang yang terlibat dalam pembunuhan presiden Haiti, di antaranya 26 warga Kolombia dan 2 warga Amerika keturunan Haiti.
Kementerian Pertahanan Kolombia mengatakan bahwa presiden Kolombia telah meminta beberapa mata-mata utama negara dan seorang perwira dari kantor pusat Interpol di Kolombia untuk melakukan perjalanan ke Haiti, untuk membantu penyelidikan kasus pembunuhan presiden Haiti.
Baca juga: Inilah Momen Terduga Pembunuh Presiden Haiti Babak Belur Dihajar Massa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.