Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 di Papua Nugini Baru Capai 0,6 Persen untuk Dosis Pertama

Kompas.com - 14/07/2021, 14:01 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

PORT MORESBY, KOMPAS.com - Tiga bulan meluncurkan vaksin Covid-19, Papua Nugini baru memvaksinasi dosis pertama 60.000 orang atau 0,6 persen dari populasi karena banyaknya disinformasi dan ketakutan.

Baru-baru ini, Papua Nugini mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang membuat sistem kesehatan kewalahan. Namun, hanya sekitar 2.800 orang yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua.

Pemantauan program kesadaran Covid-19 oleh Caritas Australia menemukan bahwa sebagian besar masyarakat di daerah pedesaan Papua Nugini masih memiliki pengetahuan yang sangat terbatas tentang Covid-19 dan bagaimana mencegah penyebarannya.

Baca juga: WHO: Kacau Pencampuran Vaksin Covid-19 Berbeda Produsen oleh Individu

Diane Unagi, perwakilan Caritas Australia di Papua Nugini, mengatakan bahwa sebagian besar penduduk mendapatkan informasi tentang Covid-19 dari mulut ke mulut, bukan dari media sosial atau dari menonton dan membaca berita.

"Ketika pesan tidak dikomunikasikan dnegan benar, itu meningkatkan risiko kesehatan masyarakat," ujar Unagi seperti yang dilansir dari The Guardian pada Selasa (13/7/2021).

"Orang-orang menghindari tes karena mereka khawatir akan dikurung ketika mendengar kata isolasi," terangnya.

Kesalahpahaman umum lainnya termasuk keyakinan bahwa Covid-19 hanya menginfeksi orang-orang yang tinggal di kota-kota besar dan kecil, dan bukan orang-orang di daerah pedesaan.

Baca juga: WHO Sebut Vaksin Booster Belum Dibutuhkan, Ini Alasannya

Pada 9 Juli, Papua Nugini telah menghitung total 17.340 kasus Covid-19 dengan 179 kematian yang diketahui, tetapi para ahli percaya angka realistasnya jauh lebih tinggi.

Hingga saat ini hanya ada lebih dari 136.000 tes yang dilakukan selama pandemi Covid-19.

Banyak orang Papua Nugini percaya bahwa mereka “kebal secara genetik” terhadap Covid-19.

Seperti salah satu warga ini bernama Harai yang berusia 61 tahun, seorang pensiunan akuntan yang tinggal di ibu kota, Port Moresby, mengatakan mereka tidak takut dengan Covid-19.

“Seperti flu, ketika saya mendapatkan gejala flu yang mirip dengan Covid-19, saya hanya menghangatkan diri dengan daun herbal dan menjadi lebih baik,” katanya.

Baca juga: Vaksin Sputnik V Akan Diproduksi 300 Juta Dosis per Tahun di India

Harai juga mengatakan bahwa ia dan istrinya memilih tidak divaksinasi Covid-19 karena mereka tidak sakit.

"Mengapa kita harus divaksinasi ketika kita belum didiagnosis terinfeksi Covid-19?" tanyanya.

Di Papua Nugini, petugas dan staf kesehatan pun curiga uterhadap vaksin Covid-19. Lebih dari 44 persen masih belum divaksin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com