Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Haiti Tolak Desakan AS untuk Gelar Pemilu di Tengah Krisis Kepemimpinan

Kompas.com - 13/07/2021, 11:31 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Para aktivis masyarakat sipil di Haiti dan para ahli lainnya menolak desakan diplomat Amerika Serikat untuk menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) pada akhir 2021.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin (12/7/2021) meminta para pemimpin Haiti "untuk menyatukan negara dengan visi yang lebih inklusif, damai, dan aman serta membuka jalan menuju pemilihan umum yang bebas dan adil tahun ini".

Baca juga: POPULER GLOBAL: Suporter Inggris Rusuh di Final Euro 2020 | Penangkapan Tersangka Dalang Pembunuhan Presiden Haiti

AS dan PBB mengatakan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden Haiti yang direncanakan berlangsung pada September harus tetap terlaksana, setelah kasus pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise pada Rabu (7/7/2021).

Pembunuhan presiden Haiti telah membuat ketidakstabilan politik yang meluas dan kekerasan geng meningkat.

Sejumlah kelompok masyarakat sipil terkemuka dan aktivis HAM mengkhawatirkan bahwa mengadakan pemungutan suara mungkin bukan jalan keluar terbaik dari krisis, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Senin (12/7/2021).

Baca juga: Presiden Haiti Jovenel Moise Dituduh Korup oleh Christian Emmanuel Sanon, Sebelum Dibunuh

Ketidakstabilan politik

Pihak berwenang Haiti menuduh 26 warga Kolombia dan 2 warga Amerika-Haiti sebagai bagian dari kelompok tentara bayaran yang menembak mati Moise dan melukasi istrinya, Martine Moise, di rumah mereka di Port-au-Prince pada Rabu dini hari waktu setempat.

Pihak berwenang mengatakan 17 tersangka Kolombia telah ditangkap dan 3 di antaranya tewas.

Perdana Menteri Sementara Haiti Claude Joseph seketika menetapkan "keadaan darurat" selama 15 hari di seluruh negeri, sesaat setelah mendapatkan kabar pembunuhan tragis itu.

Baca juga: Presiden Haiti Jovenel Moise Tewas Dibunuh, AS Kirim Tim

Pada Minggu (11/7/2021), pidah berwenang mengatakan telah menangkap tersangka dalang pembunuhan presiden Haiti yang tinggal di negara bagian Florida bernama Chistian Emmanuel Sanon.

Sejauh ini motif pembunuhan tersebut masih didalami oleh pihak berwenang. Siapa yang terlibat dalam pembunuhan serta apa yang terjadi selanjutnya dalam sistem politik Haiti, masih jadi pertanyaan.

Baca juga: Terduga Dalang Pembunuhan Jovenel Moise Ingin Menggantikannya Jadi Presiden Haiti

Banyak lembaga negara yang tidak berfungsi, sedangkan konstitusi negara tidak jelas siapa yang harus memimpin pemerintahan.

Joseph mengklaim sebagai pihak yang akan bertanggung jawab, tetapi itu telah ditentang oleh dua politisi senior lainnya, Perdana Menteri yang ditunjuk Ariel Henry dan Presiden Senat Joseph Lambert.

Moise telah memerintah dengan dekrit sejak 2020, sementara kelompok oposisi, organisasi masyarakat sipil dan ahli hukum terkemuka mengatakan masa jabatan presidennya telah berakhir pada Februari. Sehingga, memicu adanya protes massa yang mendesaknya untuk mundur.

Baca juga: Polisi Haiti Tangkap Terduga Dalang Pembunuhan Presiden Jovenel Moise

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com