Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 13/07/2021, 10:14 WIB

NAYPYIDAY, KOMPAS.com - Lonjakan kasus virus corona di Myanmar membuat sidang Aung San Suu Kyi terhambat, karena saksi di proses peradilannya terinfeksi Covid-19.

Terbaru, pada Senin (12/7/2021) seorang saksi untuk penuntutan Suu Kyi tak bisa hadir karena positif corona.

Junta militer yang menyebut diri mereka Dewan Administrasi Negara melaporkan, ada lebih dari 3.400 kasus baru Covid-19 pada Minggu, naik drastis dari awal Mei yang tak sampai 50 kasus per hari.

Baca juga: Ulang Tahun Aung San Suu Kyi ke-76, Demonstran Pakai Bunga di Rambut dan Berpawai

Suu Kyi digulingkan oleh militer pada Februari, yang memicu pemberontakan massal dan tindakan keras brutal oleh aparat.

Lebih dari 890 warga sipil tewas dibunuh oleh pasukan junta, menurut kelompok pemantau lokal.

Pada Senin seorang saksi penuntut yang akan bersaksi bahwa Suu Kyi melanggar pembatasan virus corona dalam pemilu tahun lalu, tidak hadir karena infeksi Covid-19, kata pengacara Khin Maung Zaw kepada wartawan, dikutip dari AFP.

Namun saksi kedua memberikan kesaksian atas tuduhan yang sama, dan pengadilan juga mendengar bukti atas tuduhan terpisah bahwa Suu Kyi mengimpor secara ilegal dan memiliki walkie-talkie, katanya.

Suu Kyi (76) dan semua anggota stafnya sudah disuntik vaksin dosis penuh saat berada dalam tahanan militer, kata pengacaranya Min Min Soe kepada wartawan pekan lalu.

Baca juga: Aung San Suu Kyi Sudah Divaksin di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19 Myanmar

Dia tidak memberikan rincian tentang kapan Suu Kyi divaksin atau vaksin apa yang diberikan kepadanya, tetapi diyakini dosis pertama diberikan sebelum pemerintahannya digulingkan.

"(Suu Kyi) menyuarakan keprihatinannya yang mendalam terhadap orang-orang selama gelombang ketiga Covid-19", kata Khin Maung Zaw dalam pertemuan pra-persidangan Senin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suu Kyi dan mantan presiden Win Myint, yang juga menghadapi tuduhan melanggar pembatasan Covid-19, sama-sama tampak sehat, tambahnya.

Suu Kyi menghadapi serangkaian dakwaan yang bisa membuatnya dipenjara selama lebih dari 10 tahun.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Buka Kasus Korupsi Baru terhadap Aung San Suu Kyi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Lautan Sampah di Paris Segera Menghilang, Petugas Kebersihan Tangguhkan Mogok Kerja

Lautan Sampah di Paris Segera Menghilang, Petugas Kebersihan Tangguhkan Mogok Kerja

Global
Alasan Junta Militer Myanmar Bubarkan Partai Aung San Suu Kyi

Alasan Junta Militer Myanmar Bubarkan Partai Aung San Suu Kyi

Global
Rangkuman Hari Ke-398 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan Drone di Kyiv, Rudal Rusia Hantam Laut Jepang

Rangkuman Hari Ke-398 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan Drone di Kyiv, Rudal Rusia Hantam Laut Jepang

Global
WHO Revisi Rekomendasi Vaksin: Orang Dewasa Berisiko Sedang Tak Perlu Vaksinasi Covid-19 Tambahan

WHO Revisi Rekomendasi Vaksin: Orang Dewasa Berisiko Sedang Tak Perlu Vaksinasi Covid-19 Tambahan

Global
Polisi Rilis Video Detik-detik Penembakan Massal di SD Nashville dan Ungkap Kondisi Kejiwaan Pelaku

Polisi Rilis Video Detik-detik Penembakan Massal di SD Nashville dan Ungkap Kondisi Kejiwaan Pelaku

Global
Malaysia Tangkap 2 Kapal Nelayan Indonesia karena Masuk Tanpa Izin

Malaysia Tangkap 2 Kapal Nelayan Indonesia karena Masuk Tanpa Izin

Global
Standar Ganda Barat: Totalitas Bela Ukraina, tapi Diam atas Perlakuan Israel ke Palestina

Standar Ganda Barat: Totalitas Bela Ukraina, tapi Diam atas Perlakuan Israel ke Palestina

Global
[POPULER GLOBAL] Penembakan di Nashville | Palestina Tak Keberatan

[POPULER GLOBAL] Penembakan di Nashville | Palestina Tak Keberatan

Global
Junta Myanmar Bubarkan Partai NLD Aung San Suu Kyi

Junta Myanmar Bubarkan Partai NLD Aung San Suu Kyi

Global
Jack Ma Muncul Lagi di China Usai Lebih dari Setahun, ke Mana Saja Dia?

Jack Ma Muncul Lagi di China Usai Lebih dari Setahun, ke Mana Saja Dia?

Global
Rusia Jatuhkan Pasokan Senjata Vital dari AS untuk Ukraina

Rusia Jatuhkan Pasokan Senjata Vital dari AS untuk Ukraina

Global
Suara Star Wars Dipakai Penanda Saat Ada Serangan di Ukraina

Suara Star Wars Dipakai Penanda Saat Ada Serangan di Ukraina

Global
Kebakaran di Pusat Imigrasi Meksiko Tewaskan 39 Orang, 29 Korban Luka

Kebakaran di Pusat Imigrasi Meksiko Tewaskan 39 Orang, 29 Korban Luka

Global
Pria di RD Kongo Selamatkan 9 Penambang yang Terjebak dengan Tangan Kosong

Pria di RD Kongo Selamatkan 9 Penambang yang Terjebak dengan Tangan Kosong

Global
Polemik Israel Ikut Piala Dunia U20, Bagaimana jika Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah?

Polemik Israel Ikut Piala Dunia U20, Bagaimana jika Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+