Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olimpiade Tokyo 2020 Tanpa Penonton, IOC: Kami Menyesal

Kompas.com - 10/07/2021, 13:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com – Ajang Olimpiade Tokyo akan memiliki atmosfer yang berbeda karena sebagian besar pertandingannya akan berlangsung tanpa penonton.

Namun, pada Jumat (9/7/2021), Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menyatakan bahwa para atlet akan ditonton oleh miliaran orang di seluruh dunia melalui siaran langsung.

Sebelumnya, pada Kamis (7/7/201), Menteri Olimpiade Jepang Tamayo Marukawa mengumumkan bahwa keputusan tanpa penonton tersebut diambil karena Tokyo tengah dalam kondisi darurat Covid-19.

Baca juga: Resmi, Olimpiade Tokyo Mayoritas Pertandingan Tanpa Penonton

"Ini benar-benar sulit dan kami semua menyesali konsekuensinya baik kepada para atlet juga bagi para penonton," kata Bach sebagaimana dilansir Reuters.

"Tapi ini adalah keputusan yang dibutuhkan untuk memastikan Olimpiade yang aman. Saya harap kita semua sepakat bahwa yang terpenting adalah Olimpiade bisa berlangsung,” sambung Bach.

Tanpa adanya penonton, kini Jepang kehilangan harapannya untuk melihat gelaran Olimpiade yang megah sekaligus ditonton banyak orang.

Padahal, pemerintah Jepang dan penyelenggara ingin menjadikan acara tersebut sebagai kesempatan menunjukkan pemulihan negara dari gempa bumi dahsyat 2011 dan krisis nuklir.

Baca juga: Tokyo Resmi Darurat Covid-19, Kuota Penonton Olimpiade Belum Diputuskan

Dengan tidak adanya penonton, penyelenggara juga akan merugi karena kehilangan potensi pendapatan dari tiket senilai ratusan juta dollar.

"Ini akan berada dalam situasi yang sangat berbeda tetapi Anda tidak perlu merasa sendirian di stadion ini," tutur Bach.

"Milyaran orang di seluruh dunia akan terpaku pada layar mereka. Saya harap Anda dapat merasakan dukungan ini," imbuh Bach.

Baca juga: Tokyo Akan Masuk Darurat Covid-19, Olimpiade Mungkin Tanpa Penonton

IOC mengatakan, Olimpiade Tokyo akan disiarkan secara global dan berpotensi besar akan ditontong oleh lebih dari 5 miliar pasang mata.

"Kami dapat menantikan Olimpiade yang hebat dalam situasi yang sangat istimewa," tutur Bach.

"Tokyo sudah siap, venue-nya luar biasa. Para atlet akhirnya bisa datang dan berkonsentrasi pada tujuan Olimpiade, dan ini adalah kompetisi Olimpiade,” tambah Bach.

Sebelum akhirnya digelar tahun ini, Olimpiade Tokyo sempat ditunda penyelenggarannya tahun lalu.

Baca juga: Jepang Berencana Terapkan Darurat Covid-19 selama Olimpiade Tokyo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com