Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peter R de Vries: Reporter Kriminal Belanda, Musuh Para Penjahat Kelas Kakap

Kompas.com - 07/07/2021, 18:51 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC,ABC

Polisi mengatakan, ada 3 tersangka yang telah ditangkap, yang salah satunya adalah pelaku.

Dua tersangka ditangkap di sebuah mobil di jalan raya A4 di Leidschendam, dan tersangka ketiga mengikuti informasi dari saksi di tempat kejadian.

Polisi meminta saksi dan rekaman CCTV penembakan, tetapi meminta orang untuk tidak membagikan materi di media sosial.
YouTube mengatakan telah menghapus ratusan video terkait penembakan de Vreis dari platformnya.

Kasus ini telah mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh Belanda, setelah pengacara Nabil B sebelumnya, Derk Wiersum, dibunuh di depan rumahnya di Amsterdam pada September 2019.

Baca juga: VOA Kembali Tugaskan Reporter Asal Indonesia ke Gedung Putih

Pesan dukungan

Serangan yang telah mengguncang Belanda itu mendorong pesan dukungan untuk de Vries dan keselamatan semua jurnalis, yang datang dari tokoh-tokoh terkemuka dalam negeri.

De Vries sebelumnya diberi perlindungan polisi setelah menerima ancaman atas keterlibatannya sebagai jurnalis investigasi dalam kasus kriminal.

Wali kota Amsterdam, Femke Halsema mengatakan kepada media bahwa dia berjuang untuk hidupnya, dan ia mengutuk penembakan itu sebagai "serangan kejam dan tidak berperasaan".

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menggambarkan penembakan itu "mengejutkan dan tidak dapat dimengerti," menambahkan itu adalah serangan terhadap "wartawan pemberani" dan kebebasan pers.

Menteri Kehakiman Ferd Grapperhaus memberikan penghormatan kepadanya yang menyebut de Vries adalah seorang "jurnalis luar biasa", dan "pejuang yang mengagumkan melawan ketidakadilan bagi yang tertindas".

Baca juga: Bantah Ejek Veteran Perang AS, Trump juga Tuntut Reporter Fox News Dipecat

Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima mengatakan mereka "sangat terkejut" dan bahwa "wartawan harus bebas melakukan pekerjaan penting mereka tanpa ancaman."

"Ini adalah serangan terhadap jurnalisme, landasan aturan hukum kami," kata Raja Willem-Alexander kepada wartawan selama kunjungan kenegaraan ke Berlin.

"Dan karena itu, merupakan serangan terhadap tatanan konstitusional kita," ucapnya.

Keluarga kerajaan Belanda biasanya tidak mengomentari insiden pribadi, sehingga ucapan Raja Belanda adalah tanda betapa de Vries adalah sosok yang terkemuka di negaranya.

Beth, ibu dari Natalee Holloway, yang bekerja sama erat dengan de Vries dalam penyelidikan kasus putrinya yang hilang, mengatakan kepada penyiar SBS Belanda bahwa dia "hancur" dengan berita serangan itu.

"Saya berusaha keras untuk menghubungi keluarganya," ujar Beth, seperti yang dilansir dari ABC News pada Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Masturbasi Saat Panggilan Zoom, Reporter The New Yorker Diskors

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com